Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 23 April 2024 18:21
Karangasem: Indonesia merupakan negeri penuh ragam budaya yang elok pesonanya. Jelas, ini peluang untuk dijual ke pasar dunia. Internet pun jadi solusi cerdas sebagai sarana melakukan promosi. Tinggal bagaimana kita mengemas menjadi produk budaya dalam berjuta konten yang menarik pasar nusantara dan dunia.
"Potensi kita sangat kaya. Mulai dari budaya lokal yang berkualitas seperti tarian, sandiwara lokal, musik dan patung dengan beragam bahan baku, hingga kuliner yang lezat. Bali saja punya beraneka olahan bebek betutu dan pilihan menu yang menarik buat adik-adik untuk bikin konten digital," ucap Sekretaris Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Swisnawa, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 23 April 2024.
Pernyataan Ngurah Swisnawa itu dilontarkan saat tampil dalam webinar literasi digital di Kabupaten Karangasem. Diskusi online yang membidik segmen pendidikan itu diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali.
Melanjutkan paparan, Ngurah Swisnawa menyebut cara mudah memulai pembuatan konten digital untuk promosi budaya. Yakni ATM alias Amati, Tiru, dan Modifikasi dari beragam pilihan konten yang ada. Lalu, kemas lebih menarik sesuai tren selera pasar.
"Dengan begitu, konten promosi kita akan banyak dilirik. Order juga lebih mudah mengalir, baik kerajinan, karya seni lain, juga kuliner lezat khas Bali yang inovatif sesuai selera kekinian," urai Ngurah Swisnawa.
Ia menambahkan, saat ini terdapat banyak aplikasi digital yang sangat memudahkan kerja para kreator konten. "Dengan bantuan aplikasi ChatGPT, juga Artificial Intelligence (AI), belajar di kelas bisa diarahkan untuk memproduksi beragam konten budaya yang seru," tutur dia.
Baca juga: Lewat Media Sosial, Jangkauan Ajaran Agama Jadi Lebih Luas |