Ratusan Hewan Kurban di Kota Bandung Ditemukan Sakit hingga Belum Cukup Umur

Ilustrasi. (MGN/Rendy Ferdiansyah)

Ratusan Hewan Kurban di Kota Bandung Ditemukan Sakit hingga Belum Cukup Umur

Media Indonesia • 11 June 2024 11:29

Bandung: Menjelang datangnya Hari Raya Iduladha 1445 H, ratusan hewan ternak di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), ditemukan dalam kondisi tidak layak kurban. Dari data yang didapat, rata-rata hewan kurban yang tidak layak dalam keadaan sakit dan belum cukup usia.

"Dari data yang kami miliki jumlah hewan kurban yang sakit sekitar 150 ekor dan 400 ekor lainnya belum cukup usianya. Untuk hewan yang sakit, kami minta kepada pedagang untuk dipisahkan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Wilsandi, Selasa, 11 Juni 2024.

Sementara itu lanjut Wilsandi, untuk hewan kurban yang tidak cukup umur, pihaknya juga sudah minta kepedagang untuk tidak dijual. Untuk hewan kurban yang dinyatakan layak jual dan sehat, sudah dipasangkan barcode ke hewan kurban tersebut. Masyarakat bisa cek langsung soal status hewan kurban yang akan dibeli berdasarkan barcode yang sudah terpasang.

"Saat ini tim kami terus bergerak untuk mengecek hewan-hewan kurban yang dijual sampai pada 16 Juni 2024 mendatang. Ini dilakukan guna memastikan hewan kurban yang dijual layak dan sehat," terang Wilsandi.
 

Baca juga: Hewan Kurban di Majalengka Mulai Diperiksa Intensif

Menurut Wilsandi, hingga sekarang DKPP Kota Bandung sudah memeriksa sebanyak 3.400 ekor hewan kurban. Baik Sapi, Domba maupun Kambing. Dari 73 pedagang hewan kurban yang ada di Kota Bandung, target pedagang masih terus dipantau, jangan sampai menjual hewan kurban yang sakit atau tidak cukup umur.

"Pada tahun 2024 ini, jumlah pedagang hewan kurban yang akan diperiksa ada di 113 lokasi, sedangkan tahun sebelumnya 250 lokasi. Sedangkan jumlah hewan kurban yang dijual tahun ini, diperkirakan jumlahnya sama dengan tahun lalu yakni sekitar 30 ribuan. Namun yang membedakan tahun ini, pedagang berjualan secara berkelompok sehingga lokasinya berkurang, dibandingkan tahun lalu," tambahnya.

Wilsandi meminta kepada masyarakat agar hati-hati ketika hendak membeli hewan kurban, yang terpenting patuhi aturan. Semisal hewan kurban yang sudah ada barcode agar bisa terdeteksi statusnya. Dan lebih baik jangan membeli hewan kurban yang belum memiliki barcode.

"Belilah hewan kurban yang sehat dan gigi nya sudah tanggal. Untuk domba dan kambing usia diatas satu tahun sedangkan sapi diatas dua tahun dan kepada pedagang kami juga mengingatkan agar menjual hewan kurban yang sehat dan cukup umur," jelas Wilsandi.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)