Ilustrasi supermarket. Foto: MI/Andri Widyanto
Jakarta: Sektor ritel dan konsumen diyakini oleh beberapa perusahaan modal ventura di indonesia menjadi pendorong penguatan ekonomi Indonesia tahun depan.
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,91 persen secara year on year (YoY) pada kuartal III-2024 atau berkontribusi sebesar 53,08 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Venture Partner Init-6, Rexi Christopher mengatakan bahwa pihaknya memiliki optimisme yang tinggi untuk tahun 2025 di tengah situasi politik di Indonesia dan global yang akan segera stabil.
"Khususnya retail dan consumer ini pun juga ya kita lihat pastinya bakal terus growth bakal terus banyak upcoming emerging brand yang bakal memberikan solusi-solusi baru, alternatif produk baru ke market," ucap Rexi di acara Consumer Market Update dilansir Media Indonesia, Selasa, 19 November 2024.
Rexi menegaskan bahwa pihaknya juga sangat terlibat dalam membantu portofolio perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhannya dan berkomitmen untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, bahkan hingga IPO atau diakuisisi oleh perusahaan besar.
Ilustrasi pusat perbelanjaan. Foto: Medcom.id
"Kita harap kita bisa melakukan investment di sebuah business yang bisa sustainable sampai ke depannya, sampai mereka bisa IPO atau mungkin diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar," jelas Rexi.
Di kesempatan yang sama, Portfolio and Advisory Head dari OCBC Ventura Dyah Trisnawaty juga berharap agar para founder dari perusahaan portofolionya tetap tangguh dan mampu menghadapi tantangan yang ada.
"Bisa memanfaatkan insight dan data untuk mengatasi problem dan mempercepat pertumbuhan. Dari segi pendanaan, kami juga berharap bisa menjadi jembatan bagi mereka untuk mendapatkan pendanaan tambahan," ujar Dyah.
Pendanaan yang diberikan, sambung Dyah, diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk tumbuh lebih besar dan akhirnya semoga dapat melakukan IPO dan dapat memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia.
Sementara itu, VP of Investments Trihill Capital Valerianus lan Sulaiman menyampaikan pentingnya stabilitas politik dalam menentukan arah kebijakan ekonomi ke depan.
"Tahun ini ada pemilu di Indonesia, ada pemilu di US kemudian sudah berakhirnya, maksudnya sudah ditunjuknya Presiden Indonesia, Presiden Amerika dan arah kebijakan-kebijakan dari negara-negara yang paling penting untuk kita," imbuh Ian.
Ian berharap, di tahun depan tidak hanya portofolio perusahaan-perusahaan mereka yang berkembang, tetapi juga daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningkat.
"Jadi 2025 tentunya lebih optimis lagi daripada 2024 ini dan ekspektasinya adalah kebanyakan dari bisnis-bisnis juga akan lebih berkembang," tutur Ian.