Kejar Target Investasi Hulu Migas, SKK Dorong Eksplorasi yang Masif

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Kejar Target Investasi Hulu Migas, SKK Dorong Eksplorasi yang Masif

Insi Nantika Jelita • 20 July 2024 09:17

Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas (migas).
 
Adapun target yang dicanangkan sebesar USD15,7 miliar USD atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
 
Hingga semester I-2024, investasi hulu migas mencapai USD5,6 miliar atau senilai Rp90,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 15 persen dari realisasi 2023 dan ini lebih baik daripada peningkatan investasi global yang berkisar lima persen.
 
"Strategi kita selama dua tahun terakhir yaitu mendorong eksplorasi yang masif dengan upaya-upaya pendekatan ke investor dan sebagainya," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas semester I-2024 dilansir Media Indonesia, Sabtu, 20 Juli 2024.

Upaya mendorong investasi sektor migas

Dia menyebut untuk mendorong pencarian cadangan migas dengan mengoptimalkan kegiatan chemical enhanced oil recovery (EOR) di sejumlah lapangan migas.
 
Chemical EOR merupakan metode untuk meningkatkan produksi minyak bumi dari sumur dengan menginjeksikan material khusus seperti senyawa kimia, sehingga minyak yang awalnya tidak bisa terangkat dari dalam bumi (reservoir) menjadi terproduksi.
 
"Chemical EOR masih kita dorong. Kita punya potensi dan beberapa perusahaan sudah pengalaman di EOR. Seperti, Sinopec (perusahaan energi asal Tiongkok), mereka sangat berminat. Kita akan dorong untuk bisa ada kemitraan strategis dengan Pertamina," jelas dia.
 
Selain itu, aktivitas utama eksplorasi yang dilakukan ialah dengan penggunaan teknologi seismik 2D dan 3D untuk mengeksplorasi ada atau tidaknya cadangan minyak di bawah tanah.
 
Hingga enam bulan pertama 2024, realisasi seismik 2D mencapai 2.609 km2 atau sekitar 86 persen dari target yang dibidik sebesar 5.128 km2. Untuk realisasi seismik 3D sebesar 3.593 km2 atau setara 78?ri target yang dibidik 6.643 km2.
 
Baca juga: 

22 Tahun SKK Migas Catat Kontribusi ke Penerimaan Negara Capai Rp5.045 Triliun

 
Sedangkan, lanjut Dwi, untuk kegiatan pemboran sumur eksplorasi telah diselesaikan 17 sumur dari target 21 sumur pada semester I-2024. Berdasarkan perkembangan hingga saat ini, diperkirakan target pemboran sumur eksplorasi sebanyak 48 dapat diselesaikan seluruhnya.
 
"Pemboran sumur eksplorasi diharapkan dapat mencapai target dalam satu tahun ini yakni dengan 48 sumur," ucap dia.
 
Untuk penemuan gas besar dari sumur eksplorasi laut dalam, lanjut Kepala SKK Migas, berhasil didapat dari Sumur Tangkulo-1, yang menjadi sumur eksplorasi kedua yang dibor Mubadala Energy di Blok South Andaman di tahun ini. Sumur Tangkulo-1 sukses mengalirkan 47 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (mmscf/d) gas berkualitas dan 1.300 barrel kondensat.
 
Lalu, Pertamina Hulu Rokan bekerja sama dengan SKK Migas melakukan tajak sumur eksplorasi Pinang East-1, Riau, pada Maret lalu. Cadangan minyak di sumur tersebut sebesar 2,53 juta barrel setara minyak (mmboe).
 
"Jadi, ini memberikan gambaran bahwa pergeseran mindset itu bukan hanya mencari yang sukses saja, tetapi upaya untuk mendorong agar mencapai target penemuan cadangan migas besar sudah terjadi," tutur dia. Dwi.
 
Lebih lanjut Dwi menyampaikan SKK Migas berhasil menambah contingent resource sebesar 1.164 mmboe dari target 152,5 mmboe atau realisasinya mencapai 763 persen.
Untuk reserve replacement ratio (RRR) atau rasio penggantian cadangan migas baru tercapai 19 persen. Namun, diperkirakan di bulan Juli 2024 akan melonjak menjadi 114 persen. Adapun, capaian RRR sampai Juni 2024 memberikan tambahan cadangan migas sebesar 114,3 mmboe dengan rencana investasi sebesar USD4,74 miliar.
 
Untuk penyelesaian proyek hulu migas yang berhasil diselesaikan hingga Juni 2024 sebanyak 8 proyek dari 15 proyek yang ditargetkan hingga akhir tahun 2024. Dalam enam bulan pertama 2024, penerimaan negara dari hulu migas mencapai USD7,6 miliar atau setara dengan Rp114 triliun (kurs APBN 2024 Rp15.000). Jumlah ini melampaui target penerimaan negara pada APBN 2024 yang ditetapkan per Juni 2024 sebesar USD5,41 miliar atau sekitar Rp81 triliun.
 
"Kami optimis investasi 2024 akan lebih tinggi dibandingkan 2023," ujar dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)