Johanis Tanak: Zero Corruption Tak Harus Tunggu 2045

Wakil Ketua KOK Johanis Tanak. Foto: Medcom.id/Candra.

Johanis Tanak: Zero Corruption Tak Harus Tunggu 2045

Candra Yuri Nuralam • 12 December 2023 16:34

Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak meminta seluruh pihak menguatkan integritas dan menjauhi perilaku koruptif. Kasus korupsi harus nol tidak perlu menunggu Indonesia Emas 2045.

"Kita jangan hanya menunggu 2045 baru kita zero corruption. sekarang kita harus usahakan, harus zero corruption," kata Johanis dalam rangkaian acara Hakordia 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2023.

Johanis mengatakan masyarakat Indonesia akan terpuruk jika menunggu Indonesia Emas baru menghapuskan tindakan korup. Kasus rasuah bisa lebih buruk jika integritas dan budaya antikorupsi tidak digagas dari sekarang.

"Karena kalau kita tunggu 2045, kita sendiri, kita sudah hilang duluan. Kita enggak tahu bagaimana korupsi 2045," ujar Johanis.
 

Baca juga: 

Pemilihan Pimpinan KPK Harusnya Bebas Dari Unsur Politik


Dia meminta seluruh masyarakat Indonesia menggaungkan budaya antikorupsi. Sehingga, harapan pemberantasan korupsi terwujud dalam bebebrapa tahun ke depan.

"Makanya sebelum kita meninggalkan dunia ini, mari kita lah sama-sama berantas korupsi ini, melalui pencegahan, supaya zero corruption itu menurun, tahun 2045, kalau bisa dua, tiga tahun ke depan atau periode ke depan, mengapa tidak," tegas Johanis.

Johanis juga meminta keluarga menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Istri pejabat harus terus mengingatkan suaminya tidak melakukan korup selama bekerja.

Dia meyakini tindak korupsi di Indonesia bakal terus menurun jika keluarga berhasil menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Cara itu diharap dicoba.

"Kalaupun ada (kasus korupsi) semakin berkurang, dan semakin berkurang. Indeks persepsi korupsi Indonesia meningkat. Berarti korupsi kita menurun, itu yang diharapkan KPK, pimpinan-pimpinan KPK harapkan," tutur Johanis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)