Polri Prediksi Puncak Mudik 8 April 2024

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso. Medcom.id/Siti Yona

Polri Prediksi Puncak Mudik 8 April 2024

Siti Yona Hukmana • 21 March 2024 18:40

Jakarta: Polri memprediksi puncak arus mudik Idulfitri 1445 Hijriah. Pergerakan masyarakat diperkirakan terjadi pada Senin, 8 April 2024 atau H-2 Lebaran.

"Puncak arus mudik, kita perkirakan dari mulai arus mudik H-2, Senin 8 April, kemudian 7, 6, 5 itu perkiraan yang akan mudik banyak, di hari liburnya," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.

Pihaknya juga memprediksi puncak arus balik. Pemudik diprakirakan mulai balik pada H+3 Lebaran.

"Dari mulai Minggu, 14 April sampai dengan tanggal 16 (April) sudah masuk," ungkap jenderal bintang satu itu.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan survei bersama Badan Survei Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait arus mudik. Diprediksi ada pergerakan nasional sebanyak 71,7 persen atau 193,6 juta orang.

Slamet mengatakan jutaan orang itu akan melakukan perjalanan dengan berbagai alasan. Pemudik untuk merayakan Idulfitri 1445 Hijriah di kampung halaman, tradisi mengunjungi orang tua, dan memanfaatkan waktu libur lebaran ke lokasi wisata dengan total hampir 10,6 persen. Sedangkan, masyarakat yang sebatas mudik sebanyak 52 persen.

Slamet membeberkan sebagian besar pemudik berasal dari Jawa Timur yang hampir mencapai 16,17 persen. Kemudian, pemudik yang berasal dari Jabodetabekjur (belum termasuk aglomerasi ditambah Cianjur) sebanyak 14,68 persen atau sekitar 26,43 juta. Pemudik dari Jawa Tengah mencapai 13,68 persen atau 26 juta jiwa, Jawa Barat non-Bodebek sebanyak 22 juta, dan Sumatra Utara sebanyak 10,67 juta.
 

Baca Juga: 

2,1 Juta Kendaraan Diprediksi Melintas Tol Cipali saat Mudik Lebaran


Dia menyampaikan ada lima daerah yang paling banyak dituju pemudik, yakni Jawa Tengah sebesar 61,6 juta orang, Jawa Timur 37 juta orang, Jawa Barat 32 juta orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 11 juta orang, dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.

Slamet mengatakan jutaan orang itu akan melakukan perjalanan dengan berbagai moda ransportasi. Berdasarkan survei, perjalanan menggunakan kereta api terbanyak, yaitu 39,32 juta orang.

"Sedangkan untuk bus, mobil pribadi, sepeda motor itu rata-rata ada yang 37 juta, 35, dan 31. Ini yang akan kita kelola yang melewati darat. Demikian juga dengan kendaraan-kendaraan tersebut," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)