Erick Thohir: Potensi Emas di Masyarakat Capai 1.800 Ton

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Metrotvnews.com.

Erick Thohir: Potensi Emas di Masyarakat Capai 1.800 Ton

Insi Nantika Jelita • 26 February 2025 19:46

Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan potensi emas yang dimiliki masyarakat Indonesia mencapai 1.800 ton. Namun, potensi yang berupa emas batangan dan emas digital belum dikelola oleh lembaga keuangan khusus untuk mengelola emas yang dimiliki negara.

Dengan diresmikan bank emas atau bulion bank, Erick menawarkan masyarakat untuk berinvestasi secara aman di lembaga jasa keuangan formal tersebut.

"Di masyarakat ini beredar kurang lebih 1.800 ton emas. Ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di baliknya ada batu bata dimasukin ke dalam situ. Nah, kita ingin mengundang mereka untuk percaya ke sebuah sistem keuangan yang formal," ujarnya di Gade Tower, Jakarta, Rabu, 26 Febuari 2025.


Ilustrasi emas batangan. Foto: dok Freepik

Potensi emas di bank bulion


Erick menuturkan, dengan pemerintah bisa mengelola potensi emas yang begitu besar di bank bulion, diharapkan menjadi tonggak kemajuan perdagangan emas nasional. Bank emas ini dikelola dua perusahaan BUMN yaitu PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Hari ini kita bisa meluncurkan sebuah ekosistem alur pasok dan perdagangan emas nasional. Ini sebuah langkah-langkah yang membuktikan kita sebagai negara bisa melangkah dan maju," ucapnya.

Ke depan, pemerintah akan terus menggenjot produksi emas. Meski, emas Indonesia nomor enam di dunia dengan 2.600 ton, namun cadangan atau reserve emas batangan Indonesia masih kalah dengan Singapura. Indonesia memiliki 201 cadangan batangan emas terdiri dari penyimpanan emas di Bank Indonesia sekitar 80 ton, kemudian Pegadaian 100 ton, dan yang dimiliki PT Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar 17,5 ton.

"Kalau hitung-hitung, reserve emas batangannya kita sama Singapura masih kalah. Singapura itu 228 ton. Kita baru 201 ton. Artinya, masih tertinggal. Ke depan kita harus bisa bersaing," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)