Akronim RIDO Ternyata Bukan Pertama Kali Dipakai Ridwan Kamil

Bakal Cagub-Cawagub Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Akronim RIDO Ternyata Bukan Pertama Kali Dipakai Ridwan Kamil

Kautsar Widya Prabowo • 30 August 2024 13:42

Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono memakai akronim RIDO dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Ternyata, akronim tersebut pernah dipakai Ridwan Kamil 11 tahun lalu, yakni saat bertarung di Pilkada Bandung.

Kala itu, RIDO diusung PKS dan Gerindra memenangkan pilwalkot Bandung dengan persentase suara mencapai 45,24 persen. Dalam Pilkada Jakarta, RK kembali memilih RIDO sebagai identitas kampanye.

”Nama pasangan kami adalah RIDO, singkatan dari Ridwan-Suswono,” kata RK usai mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Serupa dengan Pilwalkot Bandung pada 2013, dalam Pilkada Jakarta, RK diusung PKS dan Gerindra. Selain itu, belasan partai parlemen dan partai non parlemen turut mengusung pasangan RIDO. Tak heran Ridwan Kamil-Suswono mantap memilih RIDO sebagai identitas yang akan mereka pakai selama bertarung dalam Pilkada Jakarta.

”Sudah disepakati RIDO itu nama formal, nanti mungkin alat peraga dan sosialisasi akan menggunakan itu,” ungkap RK.

Tidak hanya bernuansa nostalgia, RIDO mengandung arti mendalam bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta tersebut. 

RIDO, kata Ridwan Kamil, tidak sebatas singkatan Ridwan-Suswono. RIDO melambangkan doa, harapan, dan ketulusan hati untuk mengharap rida Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa.

”Filosofinya tentu kami berharap rida, Allah SWT memberikan rida-Nya dalam niat baik kami, dalam berkontestasi dengan cara yang baik,” tutur suami Atalia Praratya tersebut.
 

Baca Juga: 

Ridwan Kamil: Koalisi Kami Koalisi Persatuan dan Rekonsiliasi


Di hadapan para pendukungnya, RK berulang menyampaikan bahwa pasangan RIDO akan berkompetisi secara sehat. RK ingin pilkada Jakarta menjadi pesta demokrasi yang membawa kebahagiaan, menyenangkan, dan menjadi ajang bagi rakyat Jakarta untuk bersukacita.

”Kami menjamin kepada KPU bahwa paslon kami akan memberikan suasana gembira, riang gembira, penuh gagasan-gagasan yang solutif. Sehingga pilkada ini ramai, sukses, penuh riang gembira,” terang penerima gelar doktor kehormatan dari University of Glasgow itu.

Adu gagasan dan berlomba-lomba dalam menghadirkan solusi persoalan kota sudah pernah ditunjukkan oleh RK, sejak bertarung dalam Pilwalkot Bandung. Kala itu, RK sebagai figur yang baru pertama kali masuk politik tidak hanya mengandalkan kampanye dari pintu ke pintu.

Sebagai politisi muda, RK gencar berkampanye di media sosial. Ruang digital yang saat itu dipakai oleh RK adalah Twitter atau yang kini dikenal dengan X. Dalam berbagai kesempatan, RK mengakui bahwa keputusan masuk dunia politik dan memulai perjalanan sebagai politisi dilandasi oleh ”kegelisahan dan kemarahan” terhadap kondisi, situasi, dan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya di kota Bandung.

”Sering saya katakan dimana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah, bahkan julid,” cuit RK melalui akun X resminya pada Senin, 26 Agustus 2024. 

Dari kegelisahan dan kemarahan tersebut, RK bertekad menghadirkan solusi untuk mengubah wajah Kota Bandung. Dalam orasi berjudul 1000 Kata untuk Relawan Bandung, RK menuangkan kegelisahan dan kemarahan-nya. Meski saat itu pengguna internet belum ramai, RK berinisiatif menggunakan platform digital menyampaikan orasi tersebut, termasuk lewat YouTube. Kampanye kreatif RK menjadi benchmark. 

Pasangan RIDO yang memenangkan Pilwalkot Bandung juga kerap mendapat penghargaan. Terobosan yang dilakukan RK bersama Almarhum Oded, tidak hanya mengubah wajah Bandung secara drastis, melainkan turut menjadi inspirasi kepala daerah di seluruh Indonesia. Tidak kurang dari 299 penghargaan diraih oleh Pemkot Bandung selama RIDO memimpin Kota Kembang. Penghargaan itu terdiri atas penghargaan level nasional dan internasional. 

Ditangan pasangan RIDO, Pemkot Bandung menjadi Kota Terbaik Dalam Kepatuhan dan Kualitas Tata Kelola Terbuka (2017), Kota Cerdas (2017), Kota Peduli Hak Asasi Manusia (2017). Sebagai wali kota dengan latar belakang arsitek, RK sukses menata Kota Bandung dan menghadirkan banyak ruang terbuka hijau. Kini, bersama Suswono, RK bertekad memenangkan Jakarta, membawa Jakarta melompat jauh dengan ide, gagasan, dan inovasi yang siap dieksekusi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)