Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, 1 Angkot Dibakar

Satu pete-pete dibakar orang tak dikenal saat demo mahasiswa di Makassar , Senin (26/8).(MI/Lina Herlina)

Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, 1 Angkot Dibakar

Muhammad Syawaluddin • 26 August 2024 23:18

Makassar: Aksi unjuk rasa yang digelar ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menggunakan titik kumpul di bawah jalan layang (flyover), perempatan Jalan AP Pettarani, Tol Reformasi dan Jalan Urip Sumohardjo, Senin, 26 Agustus berakhir ricuh.

Satu angkutan kota (angkot) atau dikenal dengan nama pete-pete di Makassar, dibakar oleh orang tidak dikenal, tepat di depan halte bus Universitas Bosowa, 200 meter dari titik kumpul aksi.

Padahal aksi tersebut, awalnya hanya diisi dengan orasi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024, dan menolak politik dinasti. Meski sempat juga dilakukan aksi bakar ban dan ada yang melempar.
 

Baca: Demo Kawal Putusan MK di Makassar dan Semarang Ricuh

Itu terjadi, saat Satuan Sabhara dan Jatanras Polrestabes Makassar berupaya membubarkan aksi. Lemparan batu oleh kelompok pendemo yang dianggap membahayakan petugas dan pengendara itu, pun dibalas dengan tembakan gas air mata.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhammad Ngajib, mengatakan bahwa pihaknya mengambil tindakan tegas lantaran para demonstran menutup akses jalan sehingga menyebabkan kemacetan. 

"Jalan di depan umi dan unibos semuanya ditutup sehingga kami ambil tindakan tegas dan membubarkan mereka," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 26 Agustus 2024.

Namun, saat pembubaran pihaknya menemukan bahwa tidak semua adalah mahasiswa. Ada beberapa pemuda yang diduga kelompok anarko. "Inilah yang menjadikan kami mengambil tindakan tegas terhadap mereka," ujarnya. 

Petugas lalu merangsek maju ke arah pendemo hingga mereka kocar-kacir melarikan diri. Meski begitu, saat tembakan gas air mata reda, kelompok pendemo kembali melempari petugas.

Demo yang berlangsung hari ini, dimulai sejak Pukul 16.00 Wita, yang mengakibatkan kemacetan di sejumlah rusa jalan di Kota Makassar. "Kita turun ke jalan hari ini, karena membela demokrasi. Bukan demokrasi yang memberikan kita kuasa untuk menentukan nasib kita," tukas salah satu orator aksi. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)