Ilustrasi. Medcom.id
Sukoharjo: Pemerintah desa di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang wilayahnya kerap terdampak kekeringan didorong segera mencari sumber air. Langkah itu harus dilakukan sebagai antisipasi krisis air bersih.
"Arahan bupati, cara ini lebih solutif dan permanen di dalam menanggulangi krisis air bersih di sejumlah desa yang selalu terdampak kekeringan saat musim kemarau," kata Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, Rabu, 7 Agustus 2024.
Meskipun penyaluran air bersih menggunakan bak atau jerigen masih terus dilakukan, upaya mencari sumber air dinilai lebih efektif. Apalagi jika itu bisa disalurkan langsung ke sambungan pipa milik warga.
Ariyanto menegaskan, sejak Juli lalu, sudah banyak warga perdesaan yang meminta air bersih.
"Sebanyak 240 jiwa sudah kesulitan air bersih karena kemarau puncak telah tiba di beberapa daerah," jelasnya.
Dia menambah diperkirakan tandon air di pemukiman perdesaan yang selalu menjadi langganan krisis air bersih, seperti Kunden di Kecamatan Tawansari, dan dua desa di Kecamatan Weru, yakni Desa Tawang dan Alas Ombo dalam beberapa minggu kedepan sudah mengering.
"Kalau sampai Oktober masih kemarau, tentu dilakukan langkah kedaruratan penanganan bencana kekeringan. Penyaluran air bersih pun akan sering dilakukan. Warga juga diimbau untuk hemat penggunaan air," ungkapnya.