Semarang: Cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda 25 daerah di Jawa Tengah. Juga gelombang tinggi mencapai empat meter terjadi di perairan Selatan mengancam aktivitas di laut tersebut.
Cuaca ekstrem terjadi di sebagian besar daerah di Jawa Tengah terjadi sejak Senin pagi, 4 Maret 2024. Bahkan menjelang siang hingga sore hujan dengan intensitas sedang-lebat terjadi di puluhan daerah baik itu pegunungan, dataran tinggi maupun rendah, sehingga ancaman bencana hidrometeorologi semakin meningkat.
Warga terutama di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di daerah hilir seperti Grobogan, Demak, Kudus, Kota Pekalongan dan Jepara melakukan patroli tanggul, karena volume air sungai kembali meningkat dan sebagian telah menyentuh bibir tanggul.
"Kita siaga bersama petugas, khawatir tanggul kembali jebol," ujar Muhibin, 45, Kepala Desa Manggar Wetan, Kabupaten Grobogan.
Hal serupa juga diungkapkan Sarbini, 40, warga Karanganyar, Demak meskipun tanggul jebol di Sungai Wulan telah ditambal. Namun hujan lebat terjadi di daerah atas (Hulu) yakni di Kabupaten Semarang dan Boyolali menjadikan warga khawatir banjir kembali datang.
"Ribuan warga kami masih trauma banjir kemarin," imbuhnya.
Sementara itu Suryono, 50, penduduk Tirto, Kota Pekalongan mengatakan hujan lebat terjadi awal bulan ini cukup mengkhawatirkan. Bahkan ruas jalan protokol juga mulai terendam banjir dan dikhawatirkan air sungai meluap hingga datang banjir lebih besar lagi, sehingga hampir setiap malam warga harus bergadang dan siaga.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang Arif N mengatakan potensi cuaca ekstrem masih terjadi di 25 daerah di Jawa Tengah. Sehingga diminta warga berada di wilayah pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya, Jawa Tengah bagian Barat kembali meningkatkan kewaspadaan.
Cuaca ekstrem yakni hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, lanjut Arif N, berpotensi terjadi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Ungaran, Temanggung, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Solo, Salatiga, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
"Angin dari arah Barat-Timur Laut berkecepatan 10-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar antara 27-32 derajat selsius dengan kelembapan udara 60-85 persen," ujar Arif.
Selain itu ancaman tinggi juga terjadi terhadap aktivitas di pesisir dan perairan selatan Jawa Tengah, ungkap Arif, karena gelombang tinggi di perairan tersebut mencapai 2,5-4 meter yang membahayakan pelayaran.
"Kalau di laut utara Jawa Tengah masih sangat aman yakni 0,1-0,5 meter," tambahnya.
Namun demikian tetap dapat minta untuk waspada, menurut Arif, karena cuaca di perairan dapat berubah setiap saat yang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem tersebut.