Harga Kopi Naik tapi UMKM Mampu Bertahan, Ini Analisis Pengamat

Dengan adanya kenaikan harga kopi, para pemilik warkop terpaksa harus menaikkan harga dagangan kopi kemasan yang mereka jual (Foto:Dok.Metro TV)

Harga Kopi Naik tapi UMKM Mampu Bertahan, Ini Analisis Pengamat

Patrick Pinaria • 18 September 2024 15:15

Jakarta: Harga kopi mengalami kenaikan pesat pada tahun ini. Kenaikan harga kopi tersebut memberikan dampak, khususnya terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Warung kopi menjadi salah satu yang paling terdampak. Dengan adanya kenaikan harga kopi, para pemilik warkop terpaksa harus menaikkan harga dagangan kopi kemasan yang mereka jual.

Hal tersebut diakui oleh salah satu pemilik warkop, Eko. Ia mengaku harus menaikkan harga kopi segelas, dari Rp4.000 menjadi Rp5.000.

Namun, kenaikan harga tersebut tak membuat Eko kehilangan banyak pelanggan. Menurutnya, dagangan kopi kemasan di warkop miliknya masih tetap laris hingga saat ini.
 

Baca juga: Terjun Geluti Bisnis Kopi dari Hulu hingga ke Hilir, Anak Muda Raih Keuntungan Rp2 Miliar

"Kalau untuk pengaruh penjualan sih enggak ada. Karena dari awal kita dari harga Rp4.000 cuma naik Rp1.000. Jadi, enggak ada masalah sih buat orang," ujar Eko, dalam tayangan Metro Hari Ini.

Eko juga bercerita jumlah kopi yang dijualnya bisa mencapai 50 sachet lebih. Ia mengaku tidak mendapat komplain dari pelanggan, meskipun harga naik.

"Enggak ada. Mungkin mereka juga tahu karena harga kopi naik. Jadi harga kopi di warkop lain juga pada naik," tuturnya.

Tidak hanya warkop. Dampak kenaikan harga kopi juga dirasakan pemilik toko kelontong, Sadewo. Ia mengaku harus menaikkan harga penjualan kopi sachet, dari Rp5.000 menjadi Rp6.000. Namun, kenaikan harga tersebut juga tak membuatnya kehilangan pelanggan. 

"Kalau menurut saya sih enggak terlalu pengaruh. Jadi mau naik harganya, tetap saja laku. Enggak mengurangi penjualan, sama saja seharinya habis satu dus. Orang beli tetap sama, enggak komplain-komplain. Minimal satu dus per hari terjual," kata Sadewo.
 
Baca juga: Mantap! Pegadaian 'Sulap' Produk Kopi Jadi Rp850 Juta
 


Pedagang Tak Rugi meski Harga Kopi Naik

Fenomena dampak kenaikan harga kopi mendapat tanggapan dari salah satu pakar ekonomi di Tanah Air, Piter Abdullah. Ia menilai para pedagang dan UMKM sudah terbiasa dengan kenaikan harga. Bahkan, hingga saat ini, tetap bertahan meskipun harga naik.

"Saya kira pedagang itu ada di tengah. Pedagang itu, dalam bahasa sederhananya, pedagang enggak pernah rugi," ucap Piter. 

Pedagang tak pernah merugi karena mereka selalu menyesuaikan kenaikan harga produk dengan harga yang mereka jual.

"Jadi pedagang itu akan mengikuti harga. Ketika harga inputnya naik, dia akan menaikkan harga output sehingga mereka akan menjaga margin. Tetapi, biasanya sifatnya hanya jangka pendek penyesuaian itu," kata Piter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)