20 BPR Terancam Ditutup hingga Akhir 2024

Ilustrasi BPR. Foto: dok Arthapuspamega.com

20 BPR Terancam Ditutup hingga Akhir 2024

Insi Nantika Jelita • 13 October 2024 17:51

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan hingga akhir tahun ini sebanyak 20 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) terancam ditutup.
 
Hal tersebut karena pemegang saham dan pengurus BPR tidak mampu melakukan upaya penyehatan perusahaan yang sebagian besar terjadi karena masalah penyimpangan dalam operasional BPR.
 
"Iya sampai akhir tahun angkanya seperti itu (20 BPR ditutup) kalau masalah mendasarnya tidak bisa diselesaikan," ujar Dian saat dikonfirmasi Media Indonesia, Minggu, 13 Oktober 2024.
 
Dian menyampaikan sampai saat ini telah dilakukan cabut izin usaha terhadap 13 BPR dan dua Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perusahaan-perusahaan itu antara lain BPR Nature Primadana Capital, BPR Wijaya Kusuma, BPR Sembilan Mutiara, BPRS Saka Dana Mulia dan lainnya.
 

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat dengan OJK, Ini Fungsi, Tugas, dan Wewenangnya
 

BPR/BPRS sehat dan kuat yang tersisa

 
OJK, lanjut Dian, akan terus melakukan tindakan pengawasan, terutama memastikan rencana tindak penyehatan dilakukan oleh beberapa BPR dan BPRS dengan status pengawasan bank dalam penyehatan.
 
Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan atau kondisi BPR dan BPRS terus memburuk, maka OJK berkoordinasi dengan Lembaga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan pencabutan izin usaha terhadap BPR dan BPRS tersebut.


(Ilustrasi OJK. Foto: MI/Ramdani)
 
Dian kemudian menegaskan ke depannya hanya tersisa BPR dan BPRS yang sehat, dalam arti bisa menjalankan fungsi intermediasi dengan baik dan tidak mengalami fraud atau tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk menipu atau memanipulasi bank, nasab atau pihak lain.
 
"BPR-BPR yang ditutup itu dengan berbagai alasan antara lain memang sudah tidak beroperasi karena memiliki permasalahan mendasar, termasuk fraud. BPR ke depan hanya tersisa yang sehat-sehat saja," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)