Ini Penyebab Macet 14 Jam di Jalur Puncak

Suasana kemacetan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, Minggu, 15 September 2024. Dokumentasi/ Metro TV

Ini Penyebab Macet 14 Jam di Jalur Puncak

Media Indonesia • 16 September 2024 23:26

Bogor: Kepolisian Resor (Polres) Bogor menjelaskan penyebab kemacetan panjang di jalur menuju puncak, Bogor, Jawa Barat, yang memakan waktu hingga 14 jam pada Minggu, 15 September 2024.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Ajun Komisaris Rizky Guntama, mengatakan kemacetan diakibatkan adanya pelambungan-pelambungan dari kendaraan roda dua. Adapun volume kendaraan yang turun dari puncak dan naik ke arah puncak sama besarnya. Akhirnya mereka bertemu di satu titik dan mengakibatkan hambatan.

Menurut Rizky antisipasi telah dilakukan dengan memberlakukan kebijakan sistem satu arah (one way). Selain itu, ada pula penempatan anggota kepolisian lalu lintas di titik-titik hambat.

"Iya kemarin, 15 September, kanalisasi sudah dilaksanakan, tetapi karena roda dua cukup banyak, akhirnya tidak tercukupi untuk kanalisasi," kata Rizky di Bogor, Senin, 16 September 2024.
 

Baca: Dampak Libur Panjang, Lalu Lintas Kota Bandung Padat
 
Untuk titik hambat, hari ini sudah berkurang. Kemacetan yang terjadi hanya ada di bottle neck (sumbatan) atau jalur yang menyempit.

"Karena sudah one way alhamdulillah menipis, tapi memang di bottle neck tetap ada penyempitan karena dari 4 laju menjadi dua laju," jelasnya.

Menurut dia kepolisian telah mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak saat libur nasional Maulid Nabi. Salah satunya dengan sosialisasi pemberlakuan kebijakan ganjil-genap untuk jalur Puncak untuk hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin.

"Untuk SOP sendiri dari satlantas (Satuan Lalu Lintas) bila mana ada urgensi baik dari damkar, derek maupun ambulans yang berisi baik dari luka ringan, berat maupun kritis akan diprioritaskan. Walaupun sedang dilaksanakan rekayasa lalulintas. Tetap bisa melintas,"ungkapnya.

Untuk hal-hal mendesak, Rizky menyampaikan kepolisian melakukan pengawalan ambulans tersebut sampai dengan titik diperlukan.

Kemudian untuk hal-hal tertentu seperti kecelakan, pihaknya berkerja sama dengan instansi terkait seperti dinas kesehatan dan damkar untuk bersiaga.

"Disiapkan, distandbay-kan, bahkan tim dari Basarnas juga kalau dalam momen tertentu," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)