PBNU Tegaskan Netral di Pemilu 2024

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

PBNU Tegaskan Netral di Pemilu 2024

Media Indonesia • 29 January 2024 14:00

Yogyakarta: Ketua Pengurus Besar Nahdlathul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan, PBNU sejak awal tidak terlibat dalam dukung mendukung, sebagai organisasi dan lembaga dalam Pemilu 2024. Namun, PBNU mempersilakan kadernya berkiprah dalam politik.

"NU tidak terlibat dukung mendukung sebagai organisasi lembaga, tidak terlibat dukung mendukung," kata dia di Kompleks Kepatihan, Senin, 29 November 2024.

PBNU memberlakukan kewajiban cuti dari kepengurusan pengurus yang berpolitik praktis. "PBNU sudah menonaktifkan fungsionaris pengurus yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) atau menjadi anggota tim sukses calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres)," kata dia.
 

Baca: Gus Yahya “Pecat” Politikus Golkar Nusron Wahid dan Politikus PDIP Falah Amru dari PBNU

Kebijakan itu telah dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024 tentang penonaktifan fungsionaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ia mengatakan, PBNU tetap dalam posisi tidak terlibat dalam dukung-mendukung.

Pihaknya akan berusaha menjalankan peran, meniru Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjaga kebersamaan masyarakat. Pernyataan Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat Sekjen PBNU, terkait dukungan terhadap Prabowo-Gibran merupakan pernyataan pribadi.

"Kalau ada yang terdorong dengan pernyataan-pernyataan pihak lain lalu membuat gerakan sendiri (mendukung pasangan capres tertentu), kita bisa apa?" kata Yahya.

"Kami tidak bisa menghalangi gerakan-gerakan itu (dukungan terhadap pasangan Capres tertentu) sepanjang tidak mengatasnamakan lembaga".

"Rais Aam sama sekali tidak menyatakan apa-apa (terkait dukungan Pilpres), saya pun juga tidak," tutup dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)