Awan Panas Meluncur Sejauh 1.300 Meter dari Puncak Merapi

Awan panas gunung merapi. (MGN/Agus Utantoro)

Awan Panas Meluncur Sejauh 1.300 Meter dari Puncak Merapi

Media Indonesia • 4 September 2024 09:15

Yogyakarta: Awan panas meluncur dari puncak Gunung Merapi, Rabu pagi, 4 September 2024. Masyarakat pun diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

"Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi Rabu, 4 September 2024 pada pukul 07:52 WIB dengan Amplitudo maks 69 mm, durasi 122.76 detik, estimasi jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng). Arah angin ke Utara," tulis akun resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di akun media sosial X.

Sebelumnya, Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso telah menyatakan, tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap berada pada status Siaga (level 3). Status tersebut sudah ditetapkan sejak 5 November 2020.
 

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Bikin Petani Gagal Panen Jambu Mete

BPPTKG juga sudah mengeluarkan enam poin rekomendasi terkait aktivitas Gunung Merapi saat ini, di antaranya;
  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Selain itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu tenadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat teradi huyjan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)