Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Foto: Medcom.id/Theo.
Husen Miftahudin • 11 May 2025 10:40
Jakarta: Pemerintah Indonesia berencana mengubah sumber impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura ke Amerika Serikat (AS). Hal ini sebagai bagian dari negosiasi terkait tarif tinggi yang dikenakan AS.
Saat ini, AS memberlakukan tarif sebesar 32 persenpada barang-barang Indonesia. Namun, implementasi penerapan tarif tersebut ditunda hingga Juli 2025 untuk memberi ruang bagi negosiasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan peralihan sumber impor BBM dari Singapura akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, Indonesia berencana mengalihkan hingga 60 persen dari total impor BBM-nya ke AS.
"Hampir pasti kami akan mengambil impor BBM dari negara lain, bukan dari (Singapura)," kata Bahlil dikutip dari Investing.com, Minggu, 11 Mei 2025.
Selain AS, pemasok dari Timur Tengah juga akan dipertimbangkan dalam upaya mencari harga yang lebih kompetitif dan keseimbangan yang lebih baik dalam situasi geopolitik global yang dinamis. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk menyeimbangkan hubungan dagang dengan AS, guna menghindari dampak tarif yang diterapkan selama era Presiden Donald Trump.
Sebagai bagian dari negosiasi, Indonesia mengusulkan peningkatan impor energi dari AS hingga senilai USD10 miliar (sekitar Rp145 triliun). Ini termasuk pembelian BBM, minyak mentah, dan gas petroleum cair (LPG).
Baca juga: Harga Minyak Naik Lagi Didukung Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok |