Indonesia Harus Bisa Tangkap Peluang Relokasi Pabrik Imbas Tarif Trump

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Indonesia Harus Bisa Tangkap Peluang Relokasi Pabrik Imbas Tarif Trump

M Ilham Ramadhan Avisena • 9 February 2025 20:33

Jakarta: Kebijakan tarif tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut bakal kembali membuat banyak pabrik melakukan relokasi. Itu terutama dari negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, Kanada, dan Meksiko yang sejatinya menjadi target utama dari kebijakan Negeri Paman Sam. 

Hal itu merupakan peluang bagi Indonesia. Pada era pertama Trump menjadi Presiden AS, banyak investor yang merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke Vietnam. Kali ini, Vietnam juga menjadi sasaran kebijakan itu dan Indonesia harus bisa memanfaatkannya. 

"Ini sebetulnya peluang bagi Indonesia untuk merebut investasi yang berpotensi untuk dapat ditarik dari relokasi keluar Tiongkok dan Vietnam," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal saat dihubungi, Minggu, 9 Februari 2025.

Itu sekaligus menjadi peluang agar industri manufaktur di dalam negeri dapat bergeliat kembali. Bila itu terjadi, bukan tak mungkin pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia dapat kembali menembus angka 20 persen.

Hanya, hal itu bukan berarti pemerintah tak perlu berbuat apa-apa. Faisal mengatakan, pengambil keputusan mesti mengalkulasi kemungkinan-kemungkinan dari potensi relokasi tersebut. 

"Harus segera ditangkap dengan berbagai macam kalkulasi dan juga mendorong daya tarik dari sisi insentif fiskal maupun fiskal," terangnya. 
 

Baca juga: Tarif Impor Trump Bikin Rupiah Makin Tertekan, Ekspor Terganggu


(Aktivitas perdagangan internasional. Foto: Medcom.id)
 

Peluang tingkatkan ekspor ke AS


Selain peluang dari relokasi pabrik, Indonesia juga berpeluang untuk meningkatkan kinerja ekspor ke AS. Itu karena negara kompetitor seperti Tiongkok dan Vietnam bakal kesulitan memasukan produknya ke Negeri Paman Sam di bawah kendali Trump.

"Walaupun kita juga berpotensi kena tarif, tapi dengan kompetitor, ekspor kita bisa jadi lebih tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk kita meningkatkan competitiveness dan penetrasi ekspor ke pasar Amerika," jelas Faisal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)