Wuzz! Trump Berjaya Bikin Harga Bitcoin Tembus Rp1,1 Miliar

Ilustrasi. Foto: dok KBI.

Wuzz! Trump Berjaya Bikin Harga Bitcoin Tembus Rp1,1 Miliar

Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2024 19:24

Washington: Harga bitcoin mencapai rekor tertinggi saat Donald Trump terpantau meraup kemenangan di beberapa negara bagian saat pemilihan presiden AS.

Coin Metrics melaporkan harga mata uang kripto itu menyentuh rekor USD75 ribu atau setara Rp1,18 miliar. Adapun harga terakhir naik tujuh persen pada USD74.453. Harga pertama kali mencapai rekor sebelumnya di USD73.797,68 pada 14 Maret dan telah diperdagangkan dalam kisaran di bawah USD70 ribu sejak saat itu.

Harga kripto lainnya seperti ether juga melonjak delapan persen. Sementara token yang terkait dengan pesaingnya, Solana, meroket 11 persen. Token pembayaran XRP naik lebih dari empat persen. Sementara memecoin melonjak, dengan dogecoin naik lebih dari 20 persen.

Adapun dalam pasar saham, bursa kripto Coinbase naik 13 persen dalam perdagangan prapasar. MicroStrategy, yang diperdagangkan sebagai permainan beta tinggi pada harga bitcoin, naik 14 persen.

Melansir CNBC International, Rabu, 6 November 2024, harga bitcoin meningkat dalam semalam karena Trump memperoleh keunggulan yang solid di Electoral College. NBC News memprediksi Trump memenangkan kemenangan penting di Carolina Utara, Georgia, dan Pennsylvania. Partai Republik juga diperkirakan akan mendapatkan kembali kendali mereka di Senat AS.


Ilustrasi. Foto: dok KBI

 

Baca juga: Sosok Dewa Bitcoin Satoshi Nakamoto Akhirnya Terungkap, Siapa Dia?
 

Harga bitcoin akan terus meningkat


Para investor memperkirakan perdagangan bitcoin akan terus meningkat hingga hasil pemenangnya diumumkan. Kemenangan Wakil Presiden Kamala Harris diperkirakan akan membawa risiko penurunan harga bitcoin, sementara para pedagang mengantisipasi kenaikan harga jika Trump menang.

Pada pemilu 2012, 2016, dan 2020, bitcoin memperoleh keuntungan sekitar 87 persen, 44 persen, dan 145 persen dalam 90 hari setelah hari pemilihan. Hal ini terjadi karena tahun pemilihan bertepatan dengan tahun pengurangan bitcoin, yaitu saat pasokan mata uang kripto menurun. Keuntungan pascapemilihan juga cenderung sejalan dengan perubahan kebijakan utama Federal Reserve. Tahun ini, pasar menantikan penurunan suku bunga lebih lanjut.

"Untuk saat ini, semua orang yang kami ajak bicara masih menunggu. Saya telah mendengar dari banyak pelaku pasar dan pedagang terkemuka dan dapat mengatakan dengan yakin, hampir semua orang siap untuk bereaksi. Kemungkinan akan ada volatilitas jangka pendek yang besar apapun hasilnya," ujar CEO di platform perdagangan berjangka dan opsi kripto Crypto Valley Exchange, James Davies.

Pemilihan presiden tahun ini disebut sebagai pemilihan paling penting dalam sejarah industri kripto. Banyak yang memandang kemenangan Harris sebagai ancaman bagi kripto, sejauh mana hal itu telah diperdebatkan sepanjang siklus pemilihan ini.

Di sisi lain, Trump, dipandang oleh banyak orang sebagai kekuatan yang baik dalam industri ini setelah ia menampilkan dirinya awal tahun ini sebagai kandidat pro-kripto dan telah mengetahui industri secara lebih langsung daripada Harris.

Banyak pemilih yang khawatir tentang kondisi defisit pemerintah, yang naik delapan persen pada tahun fiskal 2024 menjadi USD1,8 triliun, dan peningkatan pemotongan pajak yang dijanjikan oleh kedua kandidat. Bitcoin, seperti emas, dipandang oleh banyak investor sebagai pelindung nilai terhadap potensi kebijakan fiskal dan moneter yang digabungkan untuk mengurangi nilai dolar dan meningkatkan inflasi. (Ridini Batmaro)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)