Pengungsi rrupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dokumentasi/ MetroTV
Media Indonesia • 17 January 2024 10:27
Flores: Jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Laporan Posko Penanganan Pengungsi, pagi ini menyebutkan jumlah pengungsi telah mencapai 6.179 orang.
Mereka tersebar di sejumlah posko dan rumah warga, yakni 8 tenda pengungsian berjumlah 2.633 orang, rumah warga yang sebanyak 3.519 orang, tersebar di 31 desa di Flores Timur dan 3 desa di Kabupaten Siikka, serta sebanyak 27 orang ditampung di fasilitas umum.
"Para pengungsi berasal dari 8 desa yang berada di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki yaitu Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riangrita di Kecamatan Ile Bura Sedangkan di Kecamatan Wulanggitang, pengungsi berasal dari Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, dan Boru," kata Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran, Rabu, 17 Januari 2024.
Dia menjelaskan dari catatan posko, ada pengungsi yang memilih pulang ke rumah mereka. Hasil identifikasi data lapangan Di Posko Wulanggitang, terdata 37 Jiwa di SDI (sekolah dasar inpres) Boru sudah kembali ke rumah mereka di Desa Hokeng Jaya.
Adapun Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus erupsi. Pada pukul 08.23 Wita terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak kawah. Menurutnya, data dari pos pengamatan gunung terdatat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan durasi sementara ini lebih kurang 3 menit 40 detik. Erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncuran lebih kurang 2.000 meter dari kawah mengarah ke utara-timur laut gunung.
Masyarakat setempat diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut. "Saat ini, erupsi masih berlangsung," jelas Hery.