Ilustrasi. Medcom.id
Jakarta: Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai menginginkan sosok pemimpin baru. Hal ini terpotret dari hasil survei terkait elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Kaltim.
Dari hasil survei yang dilakukan Laboratorium Suara Indonesia (LSI), calon petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi memiliki tingkat keterpilihan 25,8 persen di Pilgub Kaltim 2024.
Melalui simulasi top of mind, elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mencapai 54,1 persen dan yang tidak memilih kedua paslon tersebut sebanyak 20,1 persen.
Hasil survei juga menunjukkan kekuatan elektoral kedua paslon dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kartu suara, tingkat elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mencapai 66,1 persen. Angka ini jauh mengungguli pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi yang hanya memperoleh 28,3 persen, dan 5,6 persen responden tidak memilih.
"Pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji tampak mendominasi elektabilitas dengan persentase 66,1 persen. Angka ini menunjukkan bahwa mereka mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat Kalimantan Timur, yang tampaknya lebih cenderung memilih mereka dibandingkan pasangan petahana,” kata Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino, dalam keterangan pers, Senin, 7 Oktober 2024.
Albertus menjelaskan hasil survei ini tak akan banyak berubah karena sebagian besar responden sudah mantap dengan pilihannya. Sebanyak 77,6 persen responden memastikan tak akan mengubah pilihannya di Pilgub Kaltim 2024.
"Dan yang menyatakan masih mungkin dapat berubah 22,4 persen," jelas Dino.
Di samping itu, Dino mengungkapkan tingkat popularitas yang tinggi membuat elektabilitas Rudy Mas'ud mampu meninggalkan petahana.
Hal ini juga tak terlepas dari kinerja Rudy Mas’ud selama menjabat sebagai anggota DPR. Dia dinilai banyak memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di Kalimantan Timur.
Kemudian Seno Aji sebagai anggota DPRD Kalimantan Timur yang aktif turun ke masyarakat turut menarik simpati warga. Kombinasi kedua tokoh ini menjadi kekuatan utama pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji dalam memenangkan dukungan publik.
Sementara Dino mengatakan kekalahan telak petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi disebabkan oleh kekecewaan terhadap kepemimpinan petahana atau faktor politik lainnya. Seperti kesulitan menjaga komunikasi dengan mayoritas partai politik di DPRD Kalimantan Timur.
Hal ini terlihat dari dukungan yang didapatkan petahana hanya oleh dua partai, yakni PDIP dan Demokrat. Sedangkan pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji didukung Partai Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan Partai NasDem.
"Kekalahan ini menandakan penurunan dukungan elektoral bagi petahana, sementara Rudy Mas'ud-Seno Aji terus memperkuat posisi mereka sebagai kandidat terdepan dalam Pilkada Kalimantan Timur," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada periode 25 September-5 Oktober 2024. Pengambilan sample berdasarkan populasi pemilih tetap di Kaltim dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Responden survei terdiri dari 800 perempuan dan 850 laki-laki yang tersebar di 7 kabupaten dan 3 kota pada Provinsi Kaltim secara proposional. Margin of error kurang lebih 2,41 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.