Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Instagram
Annisa Ayu Artanti • 5 December 2023 15:13
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kontribusi Indonesia terhadap pada Voluntary Carbon Market (VCM) Asia capai 15 persen (31,7 MTon CO2e) dengan estimasi nilai transaksi offset karbon sebesar USD163 juta.
Selain itu Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia kredit karbon berbasis alam dengan mekanisme offset mencapai 1,3 giga ton CO2e senilai USD190 miliar.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam High-Level Roundtable On Voluntary Carbon Markets dengan tema Unlocking High Integrity Carbon Markets.
Ia juga menjelaskan dari sisi kredit karbon berbasis teknologi yang mulai diperdagangkan pada Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon) per 25 Oktober 2023, tercatat sebanyak 464,843 ton CO2e diperdagangkan dengan nilai Rp69.900 per unit karbon (USD4,43/ton CO2e) yang nilainya total mencapai USD1,85 juta.
"Ini menunjukkan potensi ke depan yang masih luar biasa besar," jelas Menkeu sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati, Selasa, 5 Desember 2023.
Baca juga: Perdana Diluncurkan, Jumlah Perdagangan Karbon Capai 459,953 Ton