Ilustrasi. Medcom
Atalya Puspa • 19 January 2025 15:24
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi sejumlah fenomena atmosfer dalam seminggu ke depan. Angin Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia, fenomena La Nina lemah, serta aktivitas gelombang atmosfer, seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin, menjadi faktor utama yang meningkatkan potensi hujan di banyak wilayah.
BMKG menjelaskan Gelombang Rossby Ekuator yang bergerak ke arah barat saat ini terpantau aktif di beberapa wilayah, seperti Samudra Hindia barat Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, hingga Samudra Pasifik utara Papua. Sementara itu, Gelombang Kelvin yang bergerak ke arah timur aktif di wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua Selatan.
“Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif yang semakin signifikan, mengindikasikan peningkatan potensi hujan,” tulis BMKG, dilansir pada Minggu, 19 Januari 2025.
BMKG juga memantau keberadaan bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dan 91S di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur. Kedua bibit siklon ini diperkirakan menciptakan perlambatan kecepatan angin yang dapat memanjang hingga wilayah Nusa Tenggara Timur.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan kecepatan angin maksimum di sekitar bibit siklon tersebut berpotensi mencapai lebih dari 25 knot. Namun, potensi bibit siklon 90S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan masih dalam kategori rendah hingga sedang, sedangkan bibit siklon 91S masih dalam kategori rendah.
Baca Juga:
Ratusan Rumah Warga di Kota Tegal Terendam Banjir |