Dolar AS Masih Tak Berdaya

New York: Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. Mata uang Paman Sam ini masih belum bisa beranjak dari zona merah.

Melansir Xinhua, Kamis, 13 Februari 2025, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,02 persen menjadi 107,938 pada pukul 3:00 sore (2000 GMT).

Pada perdagangan sore di New York, euro naik menjadi 1,0391 dolar AS dari 1,0358 dolar pada sesi sebelumnya. Pound Inggris naik menjadi 1,2446 dolar dari 1,2438 dolar pada sesi sebelumnya.

Selain itu, dolar AS dibeli 154,43 yen Jepang, lebih tinggi dari 152,49 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS naik menjadi 0,9133 franc Swiss dari 0,9132 franc Swiss, dan turun menjadi 1,4284 dolar Kanada dari 1,4294 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8729 Kronor Swedia dari 10,8636 Kronor Swedia.


Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto

 

Baca juga: Dolar AS Tergelincir, Ini Penyebabnya

Inflasi AS Januari memburuk

Amerika Serikat (AS) mencatat peningkatan inflasi pada Januari 2025. Peneyebabnya karena biaya bahan makanan, bensin, dan sewa naik.

Hal ini menjadi sebuah kekecewaan bagi keluarga dan pebisnis yang berjuang dengan biaya yang lebih tinggi. Bahkan, kemungkinan menggarisbawahi tekad Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga lebih lanjut.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga konsumen meningkat tiga persen pada Januari dari tahun lalu. Angka ini naik dari 2,9 persen bulan sebelumnya. Selain itu, angka ini telah meningkat dari level terendah 3,5 tahun sebesar 2,4 persen pada September.

"Angka-angka tersebut menunjukkan inflasi tetap berada di atas target Fed sebesar dua persen selama sekitar enam bulan terakhir, setelah turun terus menerus selama sekitar satu setengah tahun," catat The Associated Press.