Arus Modal ke AS Merosot, India dan Jepang Siap-siap Kebanjiran 'Berkah'

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Arus Modal ke AS Merosot, India dan Jepang Siap-siap Kebanjiran 'Berkah'

Eko Nordiansyah • 5 May 2025 14:12

Jakarta: India dan Jepang adalah kandidat utama yang akan mendapat manfaat dari pergeseran global menjauhi dominasi ekuitas AS, menurut analis Nomura dalam catatan minggu ini, yang mengutip posisi kuat mereka di berbagai metrik investasi utama.

"Dunia sangat berinvestasi pada eksepsionalisme ekonomi AS, dan jika narasi ini benar-benar berubah, arus keuangan dapat bergeser secara substansial," kata Global Head of Macro Research Nomura baru-baru ini dikutip dari Investing.com, Senin, 5 Mei 2025.

Para analis mencatat sejak 2010, investor asing telah membeli USD3,3 triliun ekuitas AS, membawa total kepemilikan mereka menjadi sekitar USD16,5 triliun, atau 17,8 persen dari pasar ekuitas AS.

Nomura mengevaluasi 46 pasar negara maju dan berkembang non-AS menggunakan 24 metrik di lima area utama, yaitu likuiditas/efisiensi pasar; fundamental ekonomi/keuangan; tata kelola dan regulasi; risiko dan stabilitas; dan pentingnya bagi pasar/ekonomi global.

"Berdasarkan kerangka kami, kami berpikir India (di antara EM) dan Jepang (di antara DM) tampaknya paling siap untuk menangkap arus realokasi ini, jika investor melakukan diversifikasi dari AS," tulis para analis.
 

Baca juga: 

Diserbu 'Investor Bule', Pasar Keuangan RI Kebanjiran Rp4,15 Triliun Minggu Ini



(Ilustrasi dolar AS. Foto: Pngtree)

Tiongkok tertinggi, tapi punya risiko geopolitik

Meskipun secara teknis Tiongkok menduduki peringkat tertinggi dalam model Nomura, para analis memperingatkan skor tersebut "memiliki catatan penting" karena risiko geopolitik dan data yang tidak lengkap.

"Jika (dan ini jelas merupakan ’jika’ yang besar) hubungan AS-Tiongkok membaik secara berarti, kami pikir Tiongkok berpotensi mengalami arus masuk modal yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis Nomura.

Sebaliknya, India dan Jepang memiliki karakteristik penting untuk menyerap arus modal substansial, yaitu kedalaman (likuiditas) dan keluasan (opsi investasi beragam di seluruh universe saham terdaftar yang luas), kata laporan tersebut.

Fitur-fitur ini dikatakan "membedakan mereka dari banyak negara lain" dan menunjukkan bahwa mereka lebih siap untuk menangani arus masuk besar dari investor global yang melakukan realokasi dari pasar AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)