Ekonomi RI Diproyeksi Lebih Rendah, Pemerintah Pede Tetap Sesuai Target

Ilustrasi. Foto: Dok Kemenkeu

Ekonomi RI Diproyeksi Lebih Rendah, Pemerintah Pede Tetap Sesuai Target

M Ilham Ramadhan Avisena • 29 April 2025 15:50

Jakarta: Pemerintah tetap percaya diri pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Target itu dinilai dapat dicapai dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, optimisme tersebut juga muncul dari laporan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Kendati lembaga pemberi pinjaman itu merevisi proyeksi ekonomi Indonesia, namun koreksi yang dilakukan tak sedalam negara-negara lain.

"Outlook-nya IMF itu dan kita masih jauh lebih baik, turun hanya 0,4 persen poin persentase. Global outlook ekonominya turun dari 3,3 persen menjadi 2,8 persen, jadi kalau dibanding dengan outlook ekonomi negara-negara besar dan dunia, ekonomi kita masih optimis," ujarnya kepada pewarta di kantornya, Selasa, 29 April 2025.

Meski begitu, Susiwijono mengakui pemerintah terus memantau perkembangan dunia yang terjadi. Terlebih ketidakpastian terus terjadi dan meningkat setelah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal yang memicu perang dagang.
 

Baca juga: 

Cemas Ketidakpastian Global, Bos OJK: Ekonomi Nasional Sudah Tidak Mampu Lagi!



(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Negosiasi RI disambut positif

Karenanya, perkembangan ekonomi itu juga ditentukan oleh kerja-kerja yang dilakukan oleh Indonesia dalam bernegosiasi dengan Negeri Paman Sam. Sejauh ini, upaya tersebut dinilai menjanjikan lantaran mendapatkan sambutan positif dari pemerintah AS.

Sementara dari sisi domestik, ia menyebut, pemerintah tetap mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama perekonomian. Itu juga diikuti dengan investasi yang trennya dalam beberapa waktu terakhir terbilang mencatatkan kinerja positif.

"Dari sekian dekade ini kalau dilihat struktur PDB kita beda dengan negara lain, ketergantungan global economy, dinamika global, tidak setinggi negara lain. Domestic market kita kuat, spending public consumption kita tinggi share-nya ke PDB, jadi relatif lebih resilien ketimbang ekonomi negara lain mestinya," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)