Kasus DBD di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Masih Tinggi

Ilustrasi. (MGN/Amir Zakky)

Kasus DBD di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Masih Tinggi

Media Indonesia • 25 April 2024 10:09

Semarang: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah daerah di Jawa Tengah masih tinggi. Dinas Kesehatan di berbagai daerah meminta warga tetap waspada karena cuaca dengan intensitas hujan masih cukup tinggi.

Cuaca dengan intensitas hujan ringan-lebat di sebagian besar daerah di Jawa Tengah hingga kini masih terjadi. Hal ini menyebabkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah daerah seperti Jepara, Kudus, Demak dan Semarang juga masih tinggi.

Selain masih belasan pasien DBD dirawat di RSUD Kalijaga Demak, di sejumlah rumah sakit di daerah juga masih dipenuhi pasien, seperti RS Panti Wilasa Semarang pada April masih terdapat 75 pasien menderita akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Masih fluktuatif tetapi puncaknya pasien DBD pada Januari-Maret lalu capai 154 pasien," ujar Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Panti Wilasa Semarang Tiurlan Pardamean.

Kepala Dinkes Kota Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan kasus DBD masih menjadi ancaman serius kesehatan warga di berbagai daerah, sehingga untuk penanganan cepat hingga saat ini di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Kota Semarang masih dilakukan rapid test untuk deteksi dini.
 

Baca juga: 3 Orang di Kecamatan Astanajapura Cirebon Meninggal Akibat DBD

"41 persen pasien DBD adalah remaja, 22 persen dewasa, sembilan persen anak-anak, pralansia delapan persen dan sisanya lansia," kata Abdul Hakam. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar mengungkapkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah periode Januari-Maret 2024 telah mencapai 4.403 kasus dengan 115 kematian.

"Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kasus DBD tahun 2024 lebih tinggi," tambahnya.

Kasus DBD dulu berbicara masalah trombosit, lanjut Yunita Dyah Suminar, namun sekarang hal itu tidak bisa, karena harus dilihat secara klinis tanda-tanda dari pasien DBD sehingga harus terus dilakukan edukasi kepada warga untuk deteksi dini dan pemberian pemahaman tentang gejala dari demam berdarah.

Meningkatnya kasus DBD di Jawa Tengah ini, demikian Yunita Dyah Suminar, terjadi karena anomali cuaca yang menyebabkan musim hujan yang terjadi cukup panjang, sehingga kewaspadaan harus dilakukan termasuk juga dengan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak sampai berkembang nyamuk aedes aegypti.

"Kita siapkan fasilitas kesehatan termasuk ruang perawatan serta obat-obatan diperlukan di berbagai daerah jika terus terjadi peningkatan," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)