Hasto dan Tunggakan Perkara di KPK Dinilai Bikin Persepsi Publik jadi Liar

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, (Medcom.id/Theo)

Hasto dan Tunggakan Perkara di KPK Dinilai Bikin Persepsi Publik jadi Liar

Fachri Audhia Hafiez • 25 December 2024 10:39

Jakarta: Kasus dugaan korupsi serta perintangan penyidikan yang menjerat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dinilai tunggakan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya. Sehingga, persepsi publik terhadap penetapan Hasto sebagai tersangka menjadi liar.

"Makanya dari awal ini kekeliruan pimpinan KPK lama, menurut saya, dan tidak menuntaskan yang menjadikan ini tunggakan perkara. Sehingga ini berlarut-larut dan liar," kata Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem Rudianto Lallo saat dihubungi, Rabu, 25 Desember 2024.

Ada yang menyebut penetapan Hasto sebagai tersangka bermuatan politik. Bahkan, KPK dituding menargetkan orang.

"Memunculkan persepsi beragam di masyarakat. Ya ada yang mengatakan tendensi politik, ini menarget orang per orang, dan sebagainya," ujar Rudianto.

Dia mendorong KPK untuk meluruskan berbagai persepsi miring. Sekaligus tak menunda kasus-kasus yang butuh penanganan segera.
 

Baca juga: KPK Punya Bukti Kedekatan Hasto dan Harun

Rudianto mengatakan kasus Hasto berkaitan dengan lamanya memburu buronan Harun Masiku. Giat menangkap Harun mestinya dimaksimalkan.

"Jangan nanti sudah lima tahun baru itu diungkap lagi, dan sebagainya. Ini kan kegagalan KPK menghadirkan DPO. Pimpinan KPK lama yang gagal menghadirkan DPO Harun masiku," ujar Rudianto.

KPK resmi mengumumkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019 melalui proses pergantian antarwaktu (PAW).

Dia juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan perintangan penyidikan. Hasto diduga melakukan perintangan dalam kasus suap PAW anggota DPR sejak operasi tangkap tangan (OTT) digelar.

Salah satunya dia diduga memerintahkan sejumlah ponsel dirusak dan dibuang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)