Pj Gubernur Banten, A Damenta, di Vihara Boen Tek Bio, Tangerang. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 24 January 2025 22:44
Tangerang: Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta, bakal melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam program makan bergizi gratis (MBG) di salah satu SDN di wilayah Ciledug, Kota Tangerang. Ia menegaskan apapun terkait MBG tidak ada pungli.
"Kita baru menerima kabar ini, makanya masih melakukan penyelidikan. Nanti ketika ada pungli itu pasti yang berwajib akan menindak," ujarnya usai menemani Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Vihara Boen Tek Bio, Tangerang, Jumat, 24 Januari 2025.
Damenta menuturkan Presiden Prabowo Subianto meminta ke seluruh pemerintah daerah agar untuk melakukan pengawasan terkait progam MBG tersebut.
"Karena tidak boleh ada pungli yang berkaitan dengan gizi, jadi harus sampai langsung ke para murid sesuai dengan instruksi Pak Presiden Prabowo Subianto, karena itu ada petunjuk teknisnya," jelasnya.
Damenta mengklaim jika dirinya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) di kabupaten dan kota di Provinsi Banten, telah aktif melakukan pengawasan pada program MBG itu.
"Bersama Forkopimda selalu aktif secara serentak baik provinsi maupun kabupaten dan kota melakukan pengawasan. Kami terus berkoordinasi setiap hari untuk mengantisipasi terjadinya hal seperti itu, karena sistemnya itu harusnya semakin hari semakin baik," ungkapnya.
Damenta menambahkan selain itu pihaknya pun kerap melakukan pengawasan terkait menu hingga alat yang dipakai agar mencegah adanya keracunan dalam program MBG tersebut.
"Harus steril, nanti kan ada di dalam petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan itu bagaimana spesifikasinya masalah gangguan gizi. Yang memasak harus memakai apa-apa saja sebagai langkah mengantisipasi, trus paking per porsinya juga harus steril ada ketentuannya," ungkapnya.
Muncul dugaan pungutan liar yang mengatasnamakan program makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu SDN di Ciledug, Kota Tangerang. Beredar foto yang diunggah di media sosial, para wali murid diduga diminta membayar uang senilai Rp10 ribu kepada pihak sekolah untuk keperluan membeli wadah makan bergizi gratis.
Permintaan iuran tersebut diduga dilakukan melalui grup WhatsApp antara guru dan wali murid.