5 Fakta di Balik Anjlok dan Rebound-nya IHSG: Analis Sebut Ekonomi RI Tetap Positif

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo

5 Fakta di Balik Anjlok dan Rebound-nya IHSG: Analis Sebut Ekonomi RI Tetap Positif

M Rodhi Aulia • 20 March 2025 11:02

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan tajam hingga mencapai enam persen dalam perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. Namun, pada Rabu, 19 Maret 2025, IHSG berhasil rebound dengan kenaikan signifikan sebesar 1,42 persen. Berikut adalah lima fakta utama yang perlu diketahui terkait pergerakan IHSG dan kondisi ekonomi Indonesia saat ini:

1. Analis Sebut Penurunan IHSG Hanya Sementara
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menegaskan bahwa anjloknya IHSG bersifat sementara dan ekonomi Indonesia masih berada dalam jalur pertumbuhan positif. Menurutnya, penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, seperti kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump serta penantian pasar terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).

“Mudah-mudahan saja Danantara bisa mampu meningkatkan kinerja investasi. Karena ini akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru,” kata Nafan yang dikutip, Kamis, 20 Maret 2025.

Nafan juga menekankan pentingnya investasi dalam menopang pertumbuhan ekonomi agar tidak terjebak di angka lima persen. “Tapi memang untuk kedepannya kalau kita tidak ingin stuck di level 5% tentunya investment juga harus ditumbuhkan. Sebagai bagian dari GDP seperti itu,” tambahnya.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Ditopang Stabilitas Suku Bunga BI dan Sentimen Positif

2. Sepinya Aktivitas Pasar Menjelang Lebaran
Selain faktor global dan kebijakan moneter, sepinya aktivitas di pasar saham juga dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Tapi nanti di pasca bulan suci Ramadan nanti market juga akan kembali menunjukkan aktivitas,” ungkap Nafan.

3. Presiden Prabowo Akan Bertemu Investor
Presiden Prabowo Subianto berencana menggelar pertemuan dengan sejumlah investor untuk membahas kondisi pasar modal pasca-jebloknya IHSG. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut.

“Oh iya nanti Presiden akan bertemu dengan investor market,” ujar Luhut usai bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Maret 2025.

Namun, Luhut belum bisa memastikan jadwal pertemuan tersebut, mengingat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya masih mengatur agenda Presiden. “Pak Seskab yang atur, saya gak tau,” katanya.

4. IHSG Berhasil Rebound dengan Kenaikan Signifikan
Setelah mengalami trading halt akibat penurunan tajam, IHSG berhasil rebound pada perdagangan Rabu, 19 Maret 2025. Indeks tercatat naik 1,42 persen atau 88,2 basis poin ke level 6.311. Nilai transaksi pada sesi kedua mencapai Rp14 triliun dengan volume perdagangan 18 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1,1 juta kali.

Indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga menguat 0,38 persen atau 2,66 basis poin ke posisi 711. Sektor saham teknologi, energi, dan keuangan menjadi penopang utama penguatan IHSG.

5. Keputusan BI Menahan Suku Bunga Stabilkan Pasar
Salah satu faktor utama yang membantu pemulihan IHSG adalah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di angka 5,75 persen dalam rapat bulan Maret 2025. Meskipun sebagian investor berharap penurunan 25 basis poin ke 5,50 persen, keputusan ini dinilai sebagai langkah tepat untuk menjaga stabilitas pasar.

Faktor lain yang turut menopang penguatan IHSG adalah kunjungan perwakilan DPR ke BEI serta pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menegaskan komitmennya untuk tetap mengawal kebijakan fiskal pemerintah. Hal ini membantu meredam kepanikan pasar dan memperbaiki penurunan signifikan IHSG sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)