Pawai Takbir Menggema di Berbagai Sudut Yogyakarta

Kemeriahan Gema Takbir Jogja di dekat pintu gerbang Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Pawai Takbir Menggema di Berbagai Sudut Yogyakarta

Medcom • 10 April 2024 02:33

Yogyakarta: Gema takbir berkumandang di sejumlah wilayah di Yogyakarta pada Selasa malam, 9 April 2024. Idulfitri yang dirayakan serempak, berdasarkan ketetapan pemerintah maupun maklumat Muhammadiyah, disebut semarak dengan takbir. 

Di pusat Kota Yogyakarta, takbir keliling digelar melintasi kawasan Alun-alun Selatan, Mergangsan, maupun Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Kegiatan yang digelar Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Gondomanan memperebutkan Piala Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan dukungan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Gema Takbir Jogja atau GTJ ini kami pusatkan di Pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Tahun ini pesertanya 11 tim dari perwakilan masjid atau Angkatan Muda Muhammadiyah di wilayah Kota Yogya. Setiap peserta kami batasi 60-100 personel," kata Ketua Panitia GTJ 2024, Muhammad Arvin Ramdhan Fadhila. 

GTJ tersebut dimulai di Pelataran Masjid Gedhe Kauman. Selanjutnya, para peserta akan menempuh perjalanan menuju kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta untuk melakoni display kedua.
 

Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah Berharap Umat Muslim Lulus dengan Predikat Insan Bertakwa

"Titik masyarakat menyaksikan bisa di Pelataran Masjid Gedhe Kauman, ke kawasan Titik Nol Kilometer, tepatnya di Jalan Trikora, depan Museum Sonobudoyo," ujar Arvin.

Adapun rute yang dilintasi arak-arakan peserta meliputi, titik start di Pelataran Masjid Gedhe Kauman, lanjut ke Jalan Trikora, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Nyai Ahmad Dahlan, Jalan Kauman dan berakhir di Gerbang Masjid Gedhe Kauman.

Arvin berharap kegiatan yang mengusung tema 'Semarak Takbir Menjalin Persaudaraan', berangkat dari keresahan akan potensi pecah belah antarwarga akhir-akhir ini. Dalam beberapa momen, kata dia, masyarakat yang seakan terpecah dalam pilihan politik diharapkan bisa merekatkan kembali silaturahmi antaranak bangsa melalui perayaan idulfitri.

"Terutama, setelah berbagai polemik di awal 2024, buntut perbedaan pilihan politik dan lain-lain. Jadi, yang terpenting bukan siapa yang menang dan siapa kalah, tapi bagaimana silaturahmi bisa senantiasa terjalin," ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)