Ilustrasi media sosial. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 14 October 2024 14:01
Batam: Warganet Indonesia pernah dijuluki sebagai yang tidak sopan se-Asia Pasifik. Hasil survei Microsoft 2020 itu menyebut, hoaks dan penipuan menjadi faktor tertinggi yang memengaruhi tingkat kesopanan orang Indonesia, yakni dengan persentase 47 persen.
"Ujaran kebencian ada di urutan kedua dengan persentase 27 persen, lalu diskriminasi sebesar 13 persen," ungkap Kepala Sub Bagian TU Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Novyana Handayani, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Batam, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 14 Oktober 2024.
Mengusung tema 'Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu!', diskusi online yang diikuti pelajar dan tenaga pendidik itu digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
(Ilustrasi seseorang sedang mengetik postingan dalam media sosialnya. Foto: Boldsky)
Sementara pada survei Digital Civility Index Februari 2021, jelas Novy, terdapat 3.640 ujaran kebencian yang diumbar di media digital dalam kurun 2018-2021. Karena itu, etika berjejaring dengan menekankan slogan 'jarimu harimaumu menjauhkan jari-jari mengetik kalimat ujaran kebencian (hate speech), yang merupakan ekspresi tindakan antipati kepada seseorang atau kelompok orang.
"Hate speech adalah ujaran jahat, bermotivasi bias, dan permusuhan yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok masyarakat tertentu dikarenakan ciri bawaan yang terlihat atau melekat. Ujaran tersebut mengekspresikan ketidaksukaan, diskriminasi, permusuhan, dan intimidasi," terang dia.
Baca juga: Kemenkominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks Pilkada |