Pengamat: Kurang Tepat Bila Pansus Haji Disebut Ditunggangi Muhaimin

Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Foto: Medcom/M Sholahadhin Azhar

Pengamat: Kurang Tepat Bila Pansus Haji Disebut Ditunggangi Muhaimin

Medcom • 30 July 2024 22:04

Jakarta: Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai polemik pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji yang dituding untuk menyerang PBNU tidaklah relevan. Menurut Dedi, pembentukan Pansus Haji itu karena dalam kenyataannya terjadi berbagai permasalahan terkait penyelenggaraan haji.

Dedi menyebut tudingan Pansus Haji ditunggangi Muhaimin Iskandar pun tidak tepat jika melihat dari konteks yang ada. Menurutnya, Pansus memang harus dibentuk karena persoalan haji bukan baru saja terjadi dan ini kewajiban parlemen untuk menyelesaikannya.

“Kalaupun ada persoalan pribadi, saya kira itu tidak mengemuka karena Pansus itu jelas adalah legal. Kalau kebetulan yang menginisiasi adalah Muhaimin, ya karena memang mitranya berkaitan dengan penyelenggaraan haji,” kata Dedi dalam tayangan Medcom Hari Ini, Selasa, 30 Juli 2024.
 

Baca juga: Yahya Cholil Tak Peka Kepentingan Publik karena Tuding Pansus Haji Bermuatan Politik

Dia melanjutkan, permasalahan haji adalah persoalan yang menyangkut kepentingan masyarakat dan tidak tepat jika Muhaimin dituding menunggangi isu tersebut. Masyarakat juga kata dia dapat menilai hal itu.

“Kan yang mengemuka adalah bagaimana kemudian Pansus melakukan penyelidikan terhadap penyelenggaraan haji, itu kepentingan umum dan kepentingan warga negara,” ucap Dedi.

Kata Dedi, aneh jika terjadi permasalahan pengelolaan dana maupun kegiatan haji tetapi DPR tidak bersuara. Pembentukan Pansus Hak Angket Haji lanjut dia, merupakan kewajiban parlemen dan memang harus dilakukan.

“Jadi diperlukan, tanpa ada Pansus ini saya kira polemik dan skandal termasuk hal-hal dalam penyelenggara haji itu memang selalu bermasalah. Tidak hanya tahun ini saya kira, persoalan haji telah bermasalah sejak tahun-tahun lalu, bahkan sejak rezim sebelumnya,” kata dia.

(Medcom/Imanuel R Matatula)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Misbahol Munir)