Ekonomi Indonesia Inflasi 0,3% pada November 2024

Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

Ekonomi Indonesia Inflasi 0,3% pada November 2024

Annisa ayu artanti • 2 December 2024 12:53

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru mengenai perekonomian Indonesia, yaitu inflasi 0,3 persen month to month (mtm) pada November 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar  Widyasanti mengatakan pada November terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 106,33 pada November 2024.

Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 1,55 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,12 persen.

"Inflasi bulanan pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024 tetapi masih lebih rendah," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin, 2 Desember 2024.

Dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan November 2023 kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,78 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen.

 
Baca juga: 

Ekonom Perkirakan Inflasi Naik pada November




Ilustrasi BPS. Foto: MI

Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen.

Sementara itu terdapat komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen.

Lalu, daging ayam ras dan minyak goreng dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen. Kemudian, bawang putih ikan segar sigaret Kretek mesin voice angkutan udara dan kopi bubuk memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

Berikutnya, berdasarkan data bulanan, inflasi yang terjadi pada November 2024 adalah sebesar 0,30 persen didorong oleh inflasi komponen bergejolak komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.

"Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11 persen komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah emas, perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk," sebut dia.

Selanjutnya, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

 

Sebaran wilayah inflasi


Lebih lanjut, Amalia menuturkan, sebanyak 33 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan lima provinsi lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Papua yaitu sebesar 1,41 persen sementara deflasi terdalam terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yang sebesar 0,17 persen," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa ayu)