Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono. (Medcom.id/p adit)
P Aditya Prakasa • 19 December 2024 11:45
Bandung: Polrestabes Bandung menerjunkan 1.221 personel gabungan untuk pengamanan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (nataru) dalam rangka Operasi Lilin Lodaya 2024/2025. Pengamanan dilakukan di sejumlah objek vital dan wisata, serta seluruh gereja di Kota Bandung.
"Pasukan gabungan terdiri dari 659 personel Polrestabes Bandung, 210 dari Polda Jawa Barat, 170 personel TNI, dan instansi terkait sebanyak 180 personel," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral di Mapolrestabes Bandung, Kamis 19 Desember 2024.
Budi mengungkap, pengamanan dilakukan di lima tempat wisata, empat stasiun, dan 13 tempat perbelanjaan. Selain itu, ada 21 pos pengamanan dan pos pelayanan, teridir dari satu pos terpadu dan 15 pos pengamanan dan lima pos pelayanan.
"Kita akan melaksanakan pengamanan di 149 gereja yang ada di Kota Bandung dengan rincian baik itu gereja besar dan gereja kecil kita akan laksanakan pengamanan semua," ucap Budi.
Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung saat libur nataru. Sejumlah personel akan dikerahkan di wilayah perbatasan Kota Bandung untuk melakukan penyekatan.
"Jadi bagi para mungkin ada kelompok bermotor yang ingin memasuki Kota Bandung nanti akan kita balikan. Tetapi bagi warga yang ingin merayakan di Kota Bandung silakan, tapi tidak boleh ada kelompok-kelompok motor yang ingin membuat onar di Kota Bandung," pesan dia.
Untuk perayaan pergantian tahun kali ini, Budi mengatakan tidak akan ada c
ar free night di Kota Bandung. Namun, pihaknya masih melakukan diskusi bersama Pemerintah Kota Bandung terkait penutupan Jalan Braga.
"Sementara tidak ada
car free night. Untuk Braga Beken masih didiskusikan. Apakah ada kendaraan atau tidak, nanti akan disampaikan berikutnya," ucap Budi.
Budi juga mengungkap tidak ada penutupan di jalan layang Pasupati saat perayaan tahun baru. Namun, pihaknya akan melakukan pengamanan di wilayah itu untuk mencegah warga yang berhenti di jalan tersebut.
"Jadi tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di atas," kata Budi.
Budi mengimbau masyarakat tidak menyalakan kembang api yang membahayakan saat perayaan tahun baru. Hal itu demi mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas di Kota Bandung.
"Apalagi menyalakan flare nanti di tengah jalan. Kita mengharapkan tidak ada warga Kota Bandung yang merayakan sambil membawa
hand flare ke jalan, selain membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain," jelas dia.