Ilustrasi BEI. Foto: Dokumen BEI
Husen Miftahudin • 9 February 2025 14:10
Jakarta: Bagi yang ingin memulai investasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasti sudah tidak asing lagi. IHSG menjadi acuan bagi para investor untuk memantau kinerja saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG merupakan indeks yang menunjukkan keseluruhan kinerja saham-saham yang terdaftar di BEI. Indeks ini berfungsi sebagai indikator pergerakan saham, dan digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh dari investasi saham.
Melansir laman Sahabat Pegadaian, Minggu, 9 Februari 2025, IHSG memiliki beberapa fungsi penting bagi investor:
1. Mengukur kinerja portofolio
IHSG membantu dalam menilai performa investasi saham yang dimiliki. Dengan mengamati IHSG, bisa memperkirakan keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi pada portofolio.
2. Melihat pergerakan pasar modal
IHSG memberikan gambaran terkini tentang pergerakan pasar modal. Nilai IHSG didapatkan dari rata-rata harga saham secara real time di BEI, sehingga menjadi indikator yang akurat untuk memantau tren pasar.
3. Melihat perkembangan ekonomi
IHSG juga dapat digunakan untuk melihat kondisi ekonomi makro suatu negara. Tingkat investasi di sebuah negara, penerimaan pajak negara, dan aliran modal dapat tercermin dalam pergerakan IHSG.
Istilah penting dalam IHSG
Beberapa istilah penting terkait IHSG yang perlu diketahui:
-
Buyback: Aktivitas perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri dari pemegang saham.
- Portofolio: Kumpulan aset investasi (saham) yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
-
Capital gain: Keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga jual dan harga beli saham.
- Fluktuasi: Perubahan harga saham secara naik atau turun yang dipengaruhi oleh berbagai faktor di pasar saham.
-
Capital loss: Kerugian yang didapatkan investor dari penjualan saham dengan harga lebih murah dari harga beli.
-
Bubble: Peningkatan harga saham secara signifikan, bahkan tidak normal, karena melebihi harga pasar.
-
Cut loss: Aktivitas menjual saham untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
-
Hold: Aktivitas mempertahankan kepemilikan saham agar bisa mendapatkan keuntungan di masa depan.
-
Bullish: Tren kenaikan harga saham yang terjadi karena optimisme investor.
-
Bearish: Tren penurunan harga saham yang terjadi karena pesimisme investor.
- Likuiditas: Jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu.
(Ilustrasi. Foto: MI)
Cara membaca IHSG
Untuk membaca IHSG, dapat melihat grafiknya di situs atau aplikasi investasi.
- Tren naik (
bullish)
Jika grafik IHSG menunjukkan tren naik (hijau), dapat mempertimbangkan untuk menjual saham untuk mendapatkan keuntungan. Individu juga dapat memilih untuk mempertahankan saham dengan harapan harga akan terus naik.
- Tren turun (
bearish)
Jika grafik IHSG menunjukkan tren turun (merah), dapat mempertimbangkan untuk menahan saham hingga harga naik kembali atau membeli saham dengan harga yang lebih rendah.
Indeks saham selain IHSG
Selain IHSG, terdapat beberapa indeks
saham lain yang dapat dipelajari untuk memahami pergerakan pasar saham lebih dalam, seperti:
1. LQ45
Indeks yang mengukur kinerja 45 saham berlikuiditas tinggi, dengan kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan yang baik.
2. Kompas100
Indeks yang mengukur kinerja 100 saham berlikuiditas tinggi, dengan kapitalisasi besar, dan diluncurkan bersama Kompas Gramedia Group.
3. IDX30
Indeks yang mengukur kinerja 30 saham berlikuiditas tinggi, dengan kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan yang baik.
4. Bisnis-27
Indeks yang mengukur kinerja 27 saham, dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia.
Memahami IHSG sangat penting bagi investor yang ingin berinvestasi di pasar saham. Dengan mempelajari fungsi, istilah, dan faktor yang memengaruhi IHSG, dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
Ingat, IHSG hanyalah salah satu indikator dalam investasi saham. Perlu melakukan riset yang lebih mendalam dan menganalisis portofolio sebelum membuat keputusan investasi.
(Laura Oktaviani Sibarani)