Ilustrasi produk Tupperware. Foto: dok Tupperware.
Ade Hapsari Lestarini • 4 November 2024 11:54
Orlando: Tupperware Brands Corporation (Tupperware), perusahaan merek global dan produk konsumen ikonik, mengumumkan tidak jadi bangkrut.
Pada 22 Oktober 2024, Tupperware telah mencapai kesepakatan prinsip dengan sekelompok pemberi pinjaman beragunannya, termasuk Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital (Lender Group).
Melansir laman resmi Tupperware, setelah bertahun-tahun berjuang dengan neraca yang terlalu banyak menggunakan utang dan model operasi yang ketinggalan zaman, transaksi ini akan menandai hari baru bagi merek ikonik tersebut.
Transaksi ini akan disusun sebagai penjualan pribadi atas semua kekayaan intelektual yang dibutuhkan untuk menciptakan dan memasarkan merek Tupperware dan produk-produk pemenang penghargaan, ditambah aset-aset operasi di Amerika Serikat dan anak perusahaan asing lainnya.
Dewan Direksi Tupperware mempekerjakan Presiden dan Chief Executive Officer, Laurie Ann Goldman, pada Oktober 2023 untuk mengubah strategi pemasarannya bagi para konsultan penjualan independen, pengecer, dan konsumen yang berharga, serta membangun tim kepemimpinan terbaik di kelasnya.
"Tupperware dianggap sebagai penemu model penjualan partai dan membuat produk pengawetan makanan antibocor menjadi terkenal. Selama tahun lalu, kami menciptakan strategi dan pendekatan operasi baru yang mengutamakan digital, berteknologi tinggi, dan tidak terlalu bergantung pada aset, serta mempertahankan jejak global bagi Perusahaan," kata Goldman.
"Kami telah membuat kemajuan luar biasa dan sangat senang kelompok investor yang berpikiran maju ini memiliki visi yang sama dengan kami dan akan bermitra dengan kami untuk tumbuh."
Diperkirakan The New Tupperware Company akan dibangun kembali dengan mentalitas perusahaan rintisan menggunakan metodologi tangkas dalam fase-fase yang dinamis. Fokus awal akan diberikan pada pasar inti global termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia. Serta perusahaan baru ini bermaksud untuk melanjutkan ke pasar Eropa dan pasar Asia lainnya.
Baca juga: Tupperware Bangkrut, Begini Kata CEO |