Ilustrasi perumahan. Foto: Kementerian PUPR
Jakarta: Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan pihaknya mendorong ketersediaan rumah untuk golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di
Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pasalnya, hingga saat ini dia menilai perencanaan pembangunan perumahan untuk MBR di Ibu Kota Nusantara masih minim.
“Di IKN butuh juga hunian yang mendukung pemerintahan yang ada di sana. Termasuk di antaranya, siapa yang akan support misalnya cleaning service, office boy, staf-staf kelas bawah, itu kan semua butuh rumah,” ujar Junaidi dilansir Media Indonesia, Minggu, 4 Agustus 2024.
Apersi yang berfokus pada pembangunan rumah MBR berharap hunian menengah ke bawah juga menjadi perhatian dalam pembangunan IKN.
“Jangan yang diperhatikan hanya kelas atas semua. Sampai sekarang untuk rumah MBR belum jelas di IKN,” ujar Junaidi.
Di sisi lain, ia yakin kepindahan ibu kota tidak menghilangkan potensi sektor perumahan di Jakarta dan sekitarnya.
“Pusat ekonomi masih di sekitar Jabodetabek. Kalau di IKN kan kaitannya menyuplai untuk yang migrasi ke sana. Tapi kaitan (pasar properti) Jabodetabek saya pikir tidak ada masalah,” ucap Junaidi.
Hal senada juga diungkapkan Head of Research Rumah123 Marisa Jaya. Proporsi popularitas tahunan Jakarta dalam pencarian rumah masih terus meningkat sejak akhir 2023, terutama di area Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
“Hal ini mengindikasikan rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN belum terlihat berdampak signifikan pada sektor properti hunian di Jakarta. Tren pencarian masih tercatat stabil sejak tahun lalu, dan popularitas Jakarta sebagai lokasi hunian masih akan terus bertumbuh,” ujar dia. (Ihfa Firdausya)