Kabar Baik! Trump Isyaratkan Penurunan Tarif untuk Tiongkok

Presiden AS Donald Trump. Foto: dok Xinhua.

Kabar Baik! Trump Isyaratkan Penurunan Tarif untuk Tiongkok

Ade Hapsari Lestarini • 23 April 2025 23:19

Jakarta: Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 22 April 2025 waktu setempat menyatakan tidak berniat untuk memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dirinya bahkan memberi sinyal akan menurunkan tarif yang diberlakukan terhadap Tiongkok secara substansial.

Pernyataan ini membawa angin segar bagi pasar global yang sebelumnya dihantui ketidakpastian akibat kebijakan agresif Trump. Ketegangan antara Trump dan Powell sebelumnya mencapai puncaknya, memicu kekhawatiran di pasar, Trump akan mencopot Powell dari jabatannya. Trump mengkritik Powell karena memperingatkan kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahannya berpotensi memicu inflasi.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari, Trump telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 145 persen terhadap sejumlah produk asal Tiongkok. Tarif ini meliputi bea yang awalnya diberlakukan atas dugaan peran Tiongkok dalam rantai pasokan fentanyl dan kemudian atas praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh Washington. Sebagai respons, Beijing membalas dengan tarif balik sebesar 125 persen untuk barang-barang AS.

Trump mengakui tingkat tarif sebesar 145 persen sangat tinggi dan akan menurunkannya secara substansial. "Tarif tersebut tidak akan mendekati angka itu, tetapi tidak akan menjadi nol," tegas Trump, dilansir Channel News Asia, Rabu, 23 April 2025.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dalam sebuah acara tertutup yang diselenggarakan oleh JPMorgan Chase, menyatakan tarif tersebut setara dengan embargo perdagangan timbal balik. Namun, Bessent memperkirakan akan terjadi de-eskalasi dalam waktu dekat, menurut sumber yang hadir dalam acara tersebut. Bessent juga menambahkan, perkembangan ini seharusnya bisa meredakan kekhawatiran pasar.


 

Baca juga: Tolak Kenaikan Tarif AS, Tiongkok Sebut Tak Masuk Akal Secara Ekonomi
 

Pasar bereaksi positif


Indeks utama Wall Street melonjak setelah beredarnya laporan tentang komentar Bessent di acara tersebut, yang berlangsung di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia. Pasar Asia kemudian juga mengalami penguatan pada perdagangan awal Rabu.

Bessent menegaskan masih banyak yang harus dilakukan dengan Beijing. Namun, ia menekankan pentingnya perdagangan yang adil dan menyatakan Tiongkok perlu menyeimbangkan ekonominya.

Bessent menekankan tujuannya bukanlah untuk memisahkan diri dari Tiongkok, mengingat pemesanan kontainer antara kedua negara telah menurun akhir-akhir ini seiring meningkatnya ketegangan perdagangan.

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan, Washington berada dalam posisi yang sangat baik dalam kaitannya dengan potensi kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok.

"Presiden dan pemerintahan sedang mempersiapkan panggung untuk kesepakatan, dengan mencatat bola sedang bergerak ke arah yang benar," kata dia.

Leavitt menyatakan pihak-pihak yang terlibat ingin melihat kesepakatan perdagangan tercapai, meskipun Tiongkok belum mengonfirmasi mereka sedang bernegosiasi dengan AS.

Pertemuan para menteri keuangan dan bank sentral dunia di Washington minggu ini menjadi sorotan, dan semua mata tertuju pada kemajuan pembicaraan perdagangan di sela-sela pertemuan tersebut, seiring negara-negara bergulat dengan tarif baru dan luas yang diterapkan oleh Trump.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Inggris dan Austria, mendesak Inggris dan Uni Eropa untuk bekerja sama dengan Beijing dalam melindungi perdagangan internasional. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)