Kebakaran di Glodok Plaza. Metro TV
Jakarta: Tragedi kebakaran di Glodok Plaza masih menyisakan sejumlah tanda tanya besar, terutama mengenai identitas korban yang belum teridentifikasi dan penyebab pasti kebakaran. Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) telah menerima total 14 kantong jenazah, namun hingga kini hanya tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi.
"Sampai kemarin (29/1), kita sudah terima 14 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza," kata Kepala RS Polri Brigjen Prima Heru Yulihartono dilansir Antara, Kamis, 30 Januari 2025.
Dari 14 kantong jenazah yang diterima, RS Polri telah mengambil 32 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari sebelas kantong jenazah. Namun, belum ada informasi pasti kapan proses identifikasi ini akan selesai.
Mengapa Identifikasi Begitu Sulit?
Kepala Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) RS Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menjelaskan bahwa kondisi jenazah yang terbakar membuat proses identifikasi semakin rumit.
"Tapi yang 'post mortem' lebih sulit karena hampir semua bagian tulang terdegradasi sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi melalui jaringan yang ada pada tubuh. Contohnya jaringan yang ada pada otot, kulit, atau rambut," ujar Sumy saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 24 Januari 2025.
Hingga saat ini, baru tiga korban yang berhasil diidentifikasi melalui pencocokan DNA dan medis:
- Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun.
- Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun.
- Osima Yukari, perempuan 29 tahun.
Sementara itu, sebelas kantong jenazah lainnya masih dalam tahap analisis laboratorium. Bagaimana proses identifikasi ini akan berlangsung ke depan masih menjadi pertanyaan besar bagi keluarga korban yang menanti kepastian nasib orang-orang tercinta mereka.
Apa Penyebab Kebakaran?
Selain identitas korban yang masih misterius, penyebab kebakaran Glodok Plaza juga belum sepenuhnya terungkap. Hingga kini, pihak berwenang belum memberikan kesimpulan resmi terkait asal mula api yang melahap pusat perbelanjaan tersebut. Apakah kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, kelalaian manusia, atau ada faktor lain yang lebih kompleks?
Selain itu, jumlah korban yang dilaporkan hilang juga menimbulkan pertanyaan baru. Dari data yang ada, terdapat 14 korban yang dilaporkan hilang, antara lain Ade Aryati, 29, Sinta Amelia, 20, Aldrinas, 29, Indira Seviana Bela, 25, Keren Shalom J, 21, dan lainnya.
Dengan hanya tiga jenazah yang teridentifikasi, bagaimana nasib korban lain yang belum ditemukan?
Keluarga Korban Menanti Kepastian
Hingga kini, keluarga korban masih menunggu kejelasan. Mereka berharap proses identifikasi bisa segera selesai dan ada jawaban mengenai penyebab kebakaran yang merenggut nyawa orang-orang terkasih mereka.
RS Polri berjanji akan terus memperbarui informasi terkait proses identifikasi dan pemeriksaan jenazah. Namun, pertanyaan besar masih menggelayuti keluarga korban dan publik. Berapa lama lagi misteri ini akan terungkap? Apakah semua korban bisa ditemukan dan diidentifikasi? Dan yang paling utama, apakah langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa depan?