9 Sapi Milik Peternak di Semarang Mati Diduga Terinfeksi BEF

Ilustrasi--Pemberian obat cacing pada hewan ternak. Medcom.id/ Rhobi Shani

9 Sapi Milik Peternak di Semarang Mati Diduga Terinfeksi BEF

Media Indonesia • 8 August 2024 11:40

Semarang: Diduga terkena serangan Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau kerap disebut demam tiga hari, 9 ekor sapi ternak milik kelompok peternak di Kelurahan
Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mendadak mati. Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang bergerak cepat turunkan tim untuk melakukan pemeriksaan.

Kabar mati mendadak lima ekor sapi ternak milik kelompok peternak mengagetkan semua pihak, karena diketahui serangan penyakit terhadap ternak seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD) sudah cukup lama mereda.

Menghadapi kasus ini, Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang bergerak cepat dengan melakukan pengecekan sembilan ekor sapi yang mati milik kelompok peternak di kelurahan tersebut dengan menurunkan tim kesehatan hewan serta mengirim sampel ke laboratorium untuk memastikan penyebab matinya ternak sapi-sapi itu.
 

Baca: PMK Gerus Populasi Sapi Perah di Jawa Barat

"Kira telah turunkan tim kesehatan hewan untuk memeriksa, namun beluM diperoleh kepastian penyebabnya dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium," kata Plt Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, Kamis, 8 Agustus 2024.

Berdasarkan keterangan diterima, lanjut Hernowo Budi Luhur, sepanjang 2-6 Agustus sebanyak 9 ekor sapi milik empat peternak Kelompok Peternak Rukun Makmur dii Kelurahan Cempoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

"Dari sembilan ekor tersebut lima ekor sapi di antaranya dalam satu kandang dan yang lain terpisah," imbuhnya.

Sebelum ditemukan mati, peternak sempat mendatangkan sapi dari daerah Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Juli lalu. Namun baru beberapa hari di kandang sapi tersebut sakit dengan gejala ngorok dan lemas sehingga akhirnya dipotong di kandang tersebut, bahkan darah dikeluarkan saat disembelih sedikit diduga erkena serangan Bovine Ephemeral Fever (BEF).

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertan Kota Semarang Irene Natalia Siahaan mengungkapkan setelah mendapatkan laporan dari peternak jika lima ekor sapi mati dalam satu kandang langsung melakukan pengecekan dengan memeriksa bangkai sapi dan menelusuri kandang. Meskipun ada dugaan terkena serangan erkena serangan BEF atau demam tiga hari, lanjut Irene Natalia Siahaan, namun untuk memastikan hal tersebut telah dilakukan pengiriman sampel ke laboratorium.

"Bisa juga kematian sapi-sapi tersebut akibat keracunan pakan dan lainnya, maka dilakukan pengecekan dan penelusuran kandang," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)