Bantu Tetap Produktif dan Melek Teknologi, Pemerintah Hadirkan Program Sekolah Lansia

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji. Istimewa.

Bantu Tetap Produktif dan Melek Teknologi, Pemerintah Hadirkan Program Sekolah Lansia

Arga Sumantri • 15 February 2025 08:25

Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) menggelar program bertajuk Sekolah Lansia Online Pintar. Kehadiran sekolah lansia berbasis hybrid ini bertujuan mengajarkan para kelompok lanjut usia (lansia) melek teknologi, aktif secara sosial, dan tetap produktif.

"Jadi, mereka bisa kirim-kirim pesan lewat online," ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangannya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Berdasarkan data yang ada, saat ini  jumlah lansia di Indonesia sekitar 25 juta orang atau setara 11,7 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Wihaji, peningkatan jumlah lansia dapat memberikan keuntungan jika dikaitkan dengan bonus demografi. 

"Ageing Population Indonesia dapat dideskripsikan suatu keadaan ketika proporsi dari penduduk yang berusia tua semakin banyak, namun masih produktif dan masih memberikan sumbangan bagi perekonomian negara," jelasnya. 

Wihaji mengatakan lansia tidak luput dari gangguan kesehatan mental. Penyebabnya karena seringkali merasakan kesendirian atau kekosongan. Misalnya, karena anak-anak sudah tidak bersama lagi, sehingga akan membuat lansia merasa tidak diperhatikan.
 

Baca juga: Potensi Indonesia Timur Harus Didukung SDM Berkualitas

Guna menghindari kesepian, kata dia, sangat penting bagi lansia memiliki teman, terutama keluarga dan lingkungan. Ini agar lansia bisa mencurahkan pikirannya dan memiliki kegiatan yang bervariasi. 

"Kita semua hidup hanya sekali, tetapi jangan menua tanpa arti," ungkapnya.

Program bertajuk Gebyar Sekolah Lansia Online Pintar ini resmi dibuka pada Kamis, 13 Februari 2025. Kegiatan digelar di 65 kelurahan wilayah Jakarta Timur, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Pemkot Jakarta Timur, dan Universitas Respati Indonesia. Acara ini dihadiri 1.625 'mahasiswa' lansia, dengan 250 orang hadir langsung di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Selain program pendidikan, ada juga layanan screening kesehatan bagi lansia. Ini menjadi bagian dari program Lansia Berdaya dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ini, kata Wihaji, lansia diharapkan tetap berdaya, berkontribusi bagi masyarakat, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)