Abdul Mu'ti Beberkan Capaian Kemendikdasmen Selama 100 Hari Kerja

Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar.

Abdul Mu'ti Beberkan Capaian Kemendikdasmen Selama 100 Hari Kerja

Despian Nurhidayat • 23 January 2025 09:55

Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyampaikan capaian lembaga yang dipimpinnya dalam 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pekerjaan yang dilakukan berfokus pada pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan inovasi. 

Capaian itu disampaikan Mu'ti dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 22 Januari 2025. Dia mengeklaim Kemendikdasmen telah berhasil menancapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan di Indonesia. 

"Kami sangat bangga atas pencapaian 100 hari pertama yang luar biasa ini. Kebijakan dan program yang telah diluncurkan menunjukkan keberanian dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan inovatif untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Mu'ti saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 23 Januari 2025.

Mu’ti membeberkan capaian yang telah dilakukan Kemendikdasmen selama 100 hari kerja. Di antaranya, berhasil merealisasikan anggaran sebesar 97,2 persen dari total alokasi Rp38,6 triliun pada 2024. 

Anggaran tersebut mencakup pencairan sebesar Rp37,5 triliun hingga pertengahan Januari 2025. Efisiensi ini terlihat dalam percepatan pembangunan fasilitas pendidikan, peningkatan pelatihan guru, serta implementasi program digitalisasi pendidikan di berbagai daerah.
 

Baca juga: 

Mendikdasmen Tegaskan Sistem Baru PPDB Belum Diputuskan


Dalam aspek penguatan sertifikasi guru dan kesejahteraan pendidikan, sebanyak 605.650 guru telah mendapatkan sertifikasi pada 2024. Untuk 2025, Kemendikdasmen menargetkan 806.000 guru akan menerima sertifikasi melalui proses yang lebih transparan dan efisien. 

Selain itu, tunjangan guru dirancang agar langsung disalurkan ke rekening penerima. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan penyerahan tunjangan.

Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan melalui penerapan pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial. Mulai tahun ajaran 2025-2026, program ini akan mempersiapkan siswa menghadapi era digital dengan menambahkan elemen berpikir komputasional, analisis data, dan algoritma ke dalam kurikulum nasional.

Lebih lanjut, kebijakan pengalihan anggaran renovasi sekolah sebesar Rp17,1 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikdasmen mendapat dukungan DPR RI. Langkah ini memungkinkan percepatan renovasi fasilitas pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan terdampak bencana.

Mu'ti menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui program-program yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Dia memastikan kebijakan yang diambil didasarkan pada kajian mendalam dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan. Serta, dukungan dari legislatif dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan langkah ini.

Kemendikdasmen juga berkomitmen meningkatkan akses pendidikan di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Hal itu akan dilakukan melalui penyediaan fasilitas belajar yang memadai dan penempatan tenaga pengajar yang kompeten. 

Langkah ini termasuk penyediaan insentif bagi guru yang bertugas di daerah sulit. Serta, pembangunan fasilitas asrama untuk siswa.

“Kami mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program strategis ini. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)