Tirakatan hingga Pemutaran Film Dokumenter, Ragam Perayaan HUT RI di Kulon Progo

Kegiatan malam tirakatan menyambut HUT ke 79 Republik Indonesia di Dusun Bantar Wetan RT 5 dan RT 6, RW 3 Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Tirakatan hingga Pemutaran Film Dokumenter, Ragam Perayaan HUT RI di Kulon Progo

Ahmad Mustaqim • 17 August 2024 06:49

Kulon Progo: Sebagian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar malam tirakatan menyambut HUT ke 79 Republik Indonesia (RI). Tak terkecuali di Kabupaten Kulon Progo, DIY, di sudut-sudut perkampungan masyarakat berkumpul untuk menggelar malam tirakatan. 

Masyarakat Dusun Bantar Wetan RT 5 dan RT 6, RW 3 Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo berkumpul dan menggelar tikar di bawah langit malam pada Jumat, 16 Agustus 2024. Mereka berkumpul sekaligus merefleksikan kemerdekaan yang sudah puluhan tahun. 

"Para pejuang mendapatkan kemerdekaan dengan nyawa dan darah, sangat tidak mudah," kata Ketua RW 3, Suryadi. 

Sejumlah refleksi Suryadi sampaikan di hadapan warga, termasuk remaja yang terlibat dalam menyelenggarakan acara. Sebelum kegiatan itu, remaja di kampung tersebut juga menggelar berbagai perlombaan dengan keterlibatan beragam kelompok usia. 

"Perlombaan yang sudah dilaksanakan diharapkan kian menguatkan hubungan warga dengan lebih baik," ujarnya. 

Warga Dusun Bantar Kulon RT 1 Desa Banguncipto turut menyelenggarakan kegiatan serupa. Para pemuda juga menjadi motor penyelenggaraan kegiatan itu. 
 

Baca juga: Rayakan Kemerdekaan RI, Pelajar SMKN 1 Plupuh Sragen Buat Puding Merah Putih Sepanjang 30 Meter

Masyarakat Bantar Kulon RT 1 tersebut juga membuat sebuah film dokumenter yang digarap mandiri. Mereka mengerjakan dengan sarana dan sumber daya yang dimiliki. 

"Kami membuat film sederhana untuk mengenang para pahlawan yang sudah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. dan mengedukasi bawah kemerdekaan Indonesia didapat dari mengusir penjajah, bukan kemerdekaan yg dihadiahi," kata warga Dusun Bantar Kulon serta ketua panitia acara, Agus Tri Yuharno. 

Film juga dianggap menjadi sarana yang lebih mudah ditangkap bagi berbagai lapisan masyarakat saat ini. Selain itu, produksi film itu juga mengeluarkan potensi masyarakat setempat. 

Film berdurasi sekitar setengah jam yang naskahnya ditulis warga bernama Anisa itu mengisahkan kehidupan penduduk ketika penjajah kolonial masih di tanah air. Tokoh-tokoh yang diperankan warga, di antara Sukarno, Moh. Hatta, Sjahrir, Sayuti Melik, dan Soebarjo. 

"Kami berharap film ini dapat membangkitkan semangat bagi seluruh orang agar selalu semangat untuk memajukan bangsa dan wilayah sekitar," ucapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)