Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Despian Nurhidayat • 7 September 2024 22:14
Jakarta: Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengkritisi peran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim terhadap kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Menurutnya, penting untuk menentukan siapa yang memegang kendali atas sistem pendidikan.
“Di belakang dari semua pendidikan ini ada the man behind the gun. Saya coba cari siapa menteri pendidikan selama ini mulai dari Ki Hajar Dewantara, ada Pak Soemantri Brodjonegoro, Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, pak Juwono Sudarsono, Abdul Malik Fadjar, Muhadjir Effendy, Mohammad Nuh, Anies Baswedan, dan Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, dan jarang ke kantor. Bagaimana bisa,” ungkapnya dalam Diskusi Kelompok Terpumpun bertajuk Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan, Sabtu, 7 September 2024.
Tak hanya itu, JK juga menyinggung Kemendikbud-Ristek yang menjadi kementerian suka berganti-ganti nama. Dengan tugasnya yang panjang, JK menyayangkan kementerian ini dipimpin oleh orang yang jarang ke kantor.
“Saya minta ketemu aja malah ketemu di apartemen. Saya katakan aja ke depan jangan seperti itu lagi pilih menteri. Karena berapapun anggaran dikasih kalau begini bagaimana bisa jadi,” lanjut JK.
Baca juga: JK Sebut Paus Fransiskus Sosok Sederhana dan Penuh Kedamaian |