BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng

Kondisi banjir di salah satu wilayah di Jateng. Medcom.id/ Rhobi Shani

BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng

Atalya Puspa • 16 March 2024 09:39

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana bakal melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jilid II di Jawa Tengah (Jateng). Hal itu sebagai respons cepat terhadap rentetan kejadian bencana hidrometeorologi di sepanjang Pantura, Jateng.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB Agus Riyanto mengatakan BNPB telah berkoordinasi dengan BMKG serta lintas kementerian lembaga lainnya. Dari hasil koordinasi ini, diputuskan untuk kembali melakukan operasi TMC yang rencananya akan dimulai hari ini hingga Rabu pekan depan (16-20 Maret).

“Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Ibu Kepala BMKG. Pada dasarnya dengan melihat potensi prakiraan cuaca dan masifnya dampak bencana, maka diputuskan akan dilaksanakan TMC di area Pantura Jawa Tengah,” kata Agus melalui keterangan tertulis, Sabtu, 16 Maret 2024.

Agus  menyampaikan operasi TMC ini akan dilakukan pada cakupan area yang lebih luas dari operasi yang pertama. Hal itu dilakukan dengan melihat area terdampak bencana yang lebih besar dan adanya potensi risiko yang lebih masif.

“Areanya kita perluas. Karena ini dampaknya lebih besar dari yang kemarin. Mencakup Pekalongan, Grobogan, Demak juga,” jelas Agus.

Ada beberapa tantangan dalam penanganan banjir, khususnya di Semarang Raya. Di antaranya, kiriman dari hulu, wilayah perairan Laut Jawa di utara Kota Semarang juga mengalami kenaikan muka air laut yang dapat memicu gelombang tinggi. 
 

Baca juga: 

Pj Gubernur Jateng Jenguk Korban Banjir Bandang di Kabupaten Pekalongan


Namun, Agus optimis penanganan bencana hidrometeorologi ini dapat segera diatasi dengan upaya yang dilakukan oleh seluruh pihak. “Tantangannya adalah air dari hulu terus datang, namun air lautnya juga naik dan gelombang pasang. Ini yang harus kita antisipasi,” pungkas Agus.

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan. Menurut BMKG, wilayah Jateng terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

Kondisi tersebut dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

Menyikapi adanya prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)