Polri Kirim Tim Pemulihan Trauma ke Posko Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi

Tim trauma healing ditugaskan membantu pemulihan psikologis korban erupsi Gunung Lewotobi. Foto: Istimewa.

Polri Kirim Tim Pemulihan Trauma ke Posko Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi

Siti Yona Hukmana • 18 November 2024 17:57

Jakarta: Polri memberangkatkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) ke Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim ini bertugas membantu pemulihan psikologis warga yang menjadi korban serta terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Tim yang diberangkatkan mendatangi langsung lima titik posko pengungsian. Yakni, Posko Ile Gerong, Posko Bokong, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga.

"Pendekatan trauma healing ini tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis dan budaya lokal," kata Kepala Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, Brigjen Kristiyono dalam keterangan tertulis, Senin, 18 November 2024.

Kristiyono mengatakan pihaknya memahami bahwa masyarakat di Flores Timur memiliki kearifan lokal yang kuat. Oleh karena itu, Polri berupaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proses pemulihan trauma ini.

"Agar lebih relevan dan diterima oleh warga," ujar jenderal polisi bintang satu iti
 

Baca juga: 

Kapolri Pastikan Ada TPS Khusus Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi


Kemudian, Kristiyono mengatakan anak-anak menjadi korban paling terdampak secara psikologis akibat bencana ini. Oleh sebab itu, tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif, seperti permainan edukasi dan energizer.

Tim Psikologi SSDM Polri memberikan energizer kepada kurang lebih 150 anak di setiap posko yang didatangi. Selain itu, tim trauma healing juga memberikan kegiatan menari.

"Yang dirancang untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis serta memulihkan kemampuan dalam menjalin kontak sosial," ujar Kristiyono.

Kristiyono menyampaikan anak-anak seringkali tidak bisa mengungkapkan perasaan secara verbal. Sehingga, kata dia, pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.

"Tim melakukan kegiatan energizer kepada anak-anak yang berada dalam posko dengan rentang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMP. Lalu pemberian dukungan logistik setelah sesi energizer yang dibantu oleh Polwan Polres Flores Timur," tutur Kristiyono.

Pada kesempatan yang sama, Pikolog Madya Biro Psikologi SSDM Polri Kombes Yenny Rosmalawati Dewi menyebut orang dewasa yang berada di pengungsian juga mendapat perhatian khusus. Pengungsi dewasa diberikan terapi pernapasan yang bisa diaplikasikan secara individu maupun kelompok.

Menurutnya, pendekatan ini dilakukan untuk meredakan rasa cemas serta memastikan mendapat perhatian dalam situasi yang penuh tekanan.

"Sesi relaksasi menggunakan teknik Pernapasan Lima Jari dan Teknik Grounding diberikan kepada kategori dewasa. Harapannya layanan psikologi ini membuat trauma warga tak berkepanjangan," ujar Yenny.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)