Badan Geologi Sebut Gempa Bumi di Kabupaten Bandung Tak Membuat Pergerakan Tanah

istimewa. BNPB

Badan Geologi Sebut Gempa Bumi di Kabupaten Bandung Tak Membuat Pergerakan Tanah

Roni Kurniawan • 18 September 2024 13:03

Bandung: Badan Geologi memastikan gempa bumi tektonik di Kabupaten Bandung 5.0 Magnitudo tidak akan membuat gerakan tanah dan penurunan permukaan tanah. Gempa yang terjadi di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut tersebut dipicu akibat adanya aktivitas sesar aktif pada Rabu, 18 September 2024.

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, berdasarkan data Geo Forschungs Zentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,24°LS dan 107,52° BT dengan magnitudo 5,3 mb dan kedalaman 10 km.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," ujar Wafid melalui keterangan resmi yang diterima Metrotvnews.com, Rabu, 18 September 2024.

Ia menuturkan, lokasi pusat gempa terletak di Kabupaten Bandung yang pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Berdasarkan data Badan Geologi (BG) wilayah ini dominan tersusun oleh tanah sedang atau elas D pada dataran bergelombang, serta tanah keras atau elas C pada morfologi perbukitan.

"Sebagian batuan Kuarter tersebut telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lepas, urai, tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi," bebernya.

"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," kata dia.

BMKG menyatakan, gempa bumi terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut dengan magnitudo sama yaitu, 5.0. Titik gempa di Kabupaten Bandung berada di kordinat 7.19 LS,107.67 BT (24 km Tenggara Kab-Bandung-Jabar), dengan kedalaman 10 Kilometer.

Sementara, Gempa Kabupaten Garut berada di titik 7.22LS, 107.70BT kedalaman: 10 Kilometer. Gempa susulan terjadi selama lima kali dengan magnitudo terbesar mulai dari 3.1 hingga 4.9.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono mengatakan, gempa bumi beruntun ini terjadi karena aktivitas dari Sesar Garut Selatan (Garsela). 

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," tandas Daryono dalam keterangan resmi, Rabu, 18 September 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)