Buyback Tanpa RUPS Jadi Angin Segar Pasar Modal

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Buyback Tanpa RUPS Jadi Angin Segar Pasar Modal

Eko Nordiansyah • 20 March 2025 11:38

Jakarta: Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keleluasaan bagi emiten melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa perlu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dinilai dapat memberikan dampak positif ke pasar modal di tengah volatilitas yang tinggi.

"Ini menjadi angin segar bagi pasar modal. Dan memungkinkan perusahaan lebih gesit merespons tekanan pasar tanpa terkendala proses administratif yang panjang," ujar analis pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana kepada Media Indonesia, Kamis, 20 Maret 2025.

Ia menuturkan pasar pun merespons positif atas kebijakan ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 19 Maret 2025 berhasil rebound, ditutup menguat 1,42 persen ke level 6.311,66, setelah sebelumnya support di 5.945-6.034.

Beberapa saham unggulan mencatatkan kenaikan signifikan, seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang meroket 19,99 persen, saham PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 12,90 persen, saham Bank Mandiri Persero Tbk PT (BMRI) naik 3,31 persen, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak 4,95 persen, dan Bank Rakyat Persero hari ini (BBRI) naik 0,82 persen.

"Ini menunjukkan adanya optimisme dari investor," jelas Hendra.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi IHSG. Foto: Dok Metrotvnews.com)

BI tahan suku bunga acuan

Dari sisi fundamental, lanjutnya, keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga turut memberikan stabilitas bagi pasar keuangan, mencerminkan kondisi makroekonomi yang tetap terkendali meskipun ada ketidakpastian global.

"Jika buyback benar-benar dieksekusi oleh banyak emiten, ini bisa menjadi katalis positif bagi IHSG dalam beberapa pekan kedepan," imbuhnya.

Di sisi lain, Hendra menegaskan keberlanjutan penguatan IHSG tetap bergantung pada seberapa besar aksi buyback dilakukan oleh emiten serta dinamika ekonomi dan politik ke depan.

Menurutnya, pasar masih akan mencermati perkembangan politik dalam negeri, termasuk agenda Rapat Paripurna RUU TNI yang dijadwalkan besok. Jika muncul polemik atau ketidakpastian dari regulasi ini, investor berpotensi mengambil sikap wait and see, yang dapat menghambat momentum penguatan IHSG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)