JK Sarankan Presiden Serap Gabah dan Terapkan Revolusi Hijau Orde Baru

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). (Dok.Biro Pers Sekretariat Presiden, Muchlis Jr)

JK Sarankan Presiden Serap Gabah dan Terapkan Revolusi Hijau Orde Baru

Kautsar Widya Prabowo • 4 February 2025 17:24

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Februari 2024. JK memberikan masukan dalam mengelola ketahanan pangan nasional.

"Pak JK memberi masukan, karena beliau banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas, memberi masukan. Dan itu adalah masukan yang baik untuk kami," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang ikut mendampingi Presiden Prabowo, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025.

Melalui pertemuan antara Prabowo dan JK, Amran membahas strategi pemerintah dalam mengamankan produksi beras nasional. Khususnya menjelang menjelang Ramadan.

Amran mengungkapkan produksi beras pada kuartal pertama 2025 mengalami lonjakan signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa hingga Maret total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April mencapai 13-14 juta ton.
 

Baca juga: Kepala BGN Luruskan Soal Opsi Serangga untuk Makan Bergizi Gratis

"Sekarang ini, posisi hari ini average harga seluruh Indonesia itu di bawah (harga penjualan produk) HPP. Tetapi kalau kita bedah per provinsi, itu 70 persen provinsi itu harga gabah di bawah HPP, kemudian kurang lebih 30 persen di atas HPP," ucap Amran.

Guna mengatasi kondisi tersebut, pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Bulog tanpa bunga. Menurut Amran, Prabowo juga menegaskan bahwa masa panen padi yang berlangsung pada Februari hingga April ini adalah momentum yang tidak boleh terlewatkan.

"Kebijakan, inpres dan seterusnya sudah diberikan oleh Bapak Presiden. Jadi tidak ada alasan kita gagal mengeksekusi program ini. Tidak ada alasan. Kita harus rebut," jelas Amran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)